Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Prabowo sebut inovasi pangan perlu seiring tambahan penduduk Indonesia

Presiden Indonesia Prabowo Subienanto mengatakan teknologi dan inovasi penelitian di sektor makanan diperlukan karena pertumbuhan populasi Indonesia adalah 3,5 juta per tahun.

Presiden Porawo mengatakan setelah meluncurkan Program Gerakan Penanaman Gerina di BanyUasin Regnce di Provinsi Sumata, Sumata Selatan, mengatakan kerja sama semua elemen, teknologi, teknologi, profesional, insinyur dan ilmuwan yang diperlukan untuk menangani pertanyaan pertanian.

“Masalah pertanian ini sekarang membutuhkan sains dan teknologi,” kata Prabowo. Untuk menjadi uji diri. Populasi kami menambah sekitar 3,5 juta orang setiap tahun. Bayangkan dalam 10 tahun, 35 juta orang (populasi).

Presiden menjelaskan bahwa dengan memproduksi gudang makanan dari provinsi, kota/kota, tanda tangan dapat digunakan untuk tingkat desa.

Kepala pemerintah berdasarkan Departemen Koordinasi Koordinasi Makanan Zolkifoli Hassan mengatakan bahwa jika setiap keluarga menghentikan lima pot merica, harga barang dimungkinkan.

Prabowo berharap bahwa setiap keluarga akan menyadari kemandirian makanan dengan menanam sayuran untuk buah -buahan di rumah.

“Setiap keluarga dapat memiliki paprika sendiri, mungkin mereka memiliki tomat sendiri, mentimun itu sendiri.

Presiden Prabowo Subianto telah secara resmi meluncurkan program Gerakan Penanaman Indonesia (Gerina), yang merupakan gerakan kerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi dalam menanam, mengolah dan memanen produk makanan.

Melalui program Gerina ini, ada dua program implan makanan yang telah dikembangkan dan diperkenalkan kepada Presiden Prabu. Ada larutan nasi opung atau mengambang yang menggunakan kolam air untuk menanam nasi.

“Siapa pun yang tidak memiliki tanaman darat, memiliki kolam renang atau ingin lakukan di sebelah rumah mereka, dapat tersedia, maka dapat diproses dan dapat dikumpulkan,” kata Ustaz Adi Hasyat sebagai pelopor program.

Program kedua disebut Si Cepot, yang merupakan solusi cepat melalui pot bunga yang telah dilakukan pada budidaya sawah. Tidak hanya ini, media juga dapat digunakan untuk menanam makanan lain seperti lada merah dan kentang.

“Kami mengeksplorasi pot bunga dari sawah. Pot bunga kemudian meneliti bentuk, hangat, volume, dan jika kami dapat mengumpulkan keluarga, ia dapat mensimulasikan 5 orang, kebutuhan untuk makan x, dapat menghemat 100 hingga 300.000 aturan dengan menanam tanaman tiga kali per musim,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *