Palembang (Antara) – Pempek Subsarino adalah pilihan yang tepat untuk mengisi suku cadang ketika dikonsumsi, karena ukuran terbesar dibandingkan dengan jenis Pempek lainnya.
Menurut seorang pengusaha Pempek, Lisa di Palembang pada hari Sabtu mengatakan kapal selam Pepek adalah Pempek yang mengandung telur yang biasanya berukuran setidaknya 10 cm dan beratnya hingga 250 gram.
Meskipun ada pesaing, Pempek Lenjer, yang panjang dan oval sekitar 15 cm, Lenjer Pempek biasanya memotong menjadi potongan -potongan kecil.
Dia menyebutkan bahwa di tempat asal ini, RP adalah harga Pempks bawah laut. 10.000 hingga RP. 20.000.
“Yang terbesar dibandingkan dengan yang lain adalah Pempek Adaan, Skin, Tofu, Telok Kecik, Baked dan sebagainya.”
Ini menunjukkan cara membuat Subsarino Pempek dengan sagu dan ikan umum dan kemudian membentuk telur.
Kemudian masak dalam air mendidih, lalu tenggelam selama 15 menit, dan ketika dimasak, itu akan muncul dari rebusan.
“Ya, mungkin karena ini, banyak yang disebut kapal selam.”
Seorang siswa mengatakan bahwa kapal selam Pempek memang benar -benar Pempek dan akan menyenangkan untuk memakannya, kata.
“Dia merasa sangat bahagia dan puas setelah hanya satu, dua, tiga, dan tiga hingga tiga hingga ukuran yang lebih kecil,” katanya.
Sebelumnya, beberapa pengusaha Pepek di Kota Palembang mengklaim telah mendapatkan jutaan rupee pada hari pertama Hijri (puasa selama 1446 bulan).
Berlawanan dengan zaman, pedagang biasanya hanya mendapatkan pendapatan tertinggi sekitar RP. 400.000, tetapi di bulan Ramadhan, pendapatan tumbuh 100%.
“Kami sangat berterima kasih atas manfaat menjual Pempek Ramadà untuk meningkatkan manfaat hingga 100%,” kata pedagang Pumpek Mia.
Submarino Pempek. (Antara/M Imam Pra.) Dia menjelaskan bahwa situasi ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya Ramadhan, di mana permintaan akan pempk makanan terus meningkat menjadi Idul Fitri.
Leave a Reply