JAKARTA (Antara) – Mantan menteri Indonesia Indonesia Bati memandang Asia Afrika (KAA) – Foster Fitness.
Terlepas dari semua bentuk hewan peliharaan dan tantangan, 28 pemimpin dari Asia dan Afrika berkumpul di Eropa untuk berpartisipasi dalam KAAA dan berhasil mencapai perubahan di dunia.
“Para pemimpin pada waktu itu tidak hanya bekerja di pertemuan dan mengambil foto bersama, tetapi mereka memang menunjukkan bahwa mereka telah memenangkan kepemimpinan.”
2009 – 2014 Menteri Luar Negeri mengatakan bahwa setidaknya selama beberapa dekade, konversi kami telah terbukti meningkatkan keadaan negara.
Dia mengatakan: “Pikirkan tentang hal itu, ada 76 negara (PBB) pada tahun 1955, tetapi jumlahnya meningkat dua kali di 144 negara dalam dua puluh tahun setelah 1975.”
Selain mempromosikan independensi negara -negara dari melarikan diri dari gudang kolom, negara -negara baru ingin memilih limbah global yang tidak menghalangi posisi mereka.
Menurut Karorty, sebelum Kaa Negara Kebebasan Baru, dia yakin dia harus “memilih kamp barat atau timur” antara Perang Dingin dan Uni Soviet.
Indonesia berkata: “Ini adalah oposisi.
Konferensi Asia dan Afrika (KAA) diadakan dari 18 hingga 24 April 1955 di Banden, Jawa Barat. Tahun ini menandai 70 tahun konferensi internasional.
Sepuluh prinsip dasar terungkap pada tahun 1955, pernyataan yang disebut Danzanza Bandung atau “Bandung”, dan kemudian menjadi antusias di Asia dan Afrika untuk menyelesaikan masalah kolom.
Baca Juga: Kementerian Luar Negeri: 70 tahun peringatan berubah menjadi arah Republik Indonesia
Leave a Reply