Jakarta (Antara) Indonesia PT Bank Manajer Keuangan Negara (Persero) TBK atau BNI Novita Widya Anggrain mengatakan bahwa perusahaan yang bertujuan untuk pertumbuhan perusahaan dan sektor konsumen 1025 %pada tahun 2025.
“Kami dapat mentransfer opsi kredit di sektor korporat dan konsumen bahwa BNI bertujuan 10-10 % di sektor perusahaan tahun ini,” katanya.
Dia mengatakan bahwa pinjaman perusahaan memiliki pandangan positif dalam komunikasi, infrastruktur, dan sektor industri.
“Ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk pengembangan yang adil dan industri hilir,” katanya.
Peningkatan pinjaman konsumen diharapkan didanai oleh produk kredit penagihan upah dan gaji dan pinjaman hipotek.
NODA mengatakan bahwa pemerintah meningkatkan pajak nilai menjadi 12 %, optimis bahwa mereka dapat mencapai pertumbuhan kredit dengan strategi perbedaan untuk produk barang konsumen.
Mengingat penurunan kuota perbankan Indonesia (tingkat BI) dengan 25 basis poin (BP) menjadi 5,75 %, ia berharap bahwa partainya berharap bahwa politik akan mempromosikan peningkatan likuiditas dan pertumbuhan ekonomi.
“Maka prediksi kami masih memperkirakan bahwa 25 basis poin akan dikurangi lagi,” katanya lagi. “Ini pasti akan mempengaruhi likuiditas bank yang membaik, terutama yang kami harapkan di semester kedua (tahun ini).”
Partainya juga menyambut undang -undang baru tentang hasil mata uang dari DHE SDA, karena ini juga dapat meningkatkan likuiditas bank.
Undang -undang DHE SDA yang baru mewajibkan eksportir untuk menetapkan 100 % SDA DHE selama setidaknya satu tahun di Indonesia. Petunjuk DHE -SDA sebelumnya membutuhkan eksportir untuk mengatur setidaknya 30 % dari DHE -SDA setidaknya tiga bulan.
“DHE dalam 1,3 miliar dolar AS (2,2 triliun u /p, nilai tukar per Rabu = 16.310 rp) atau 13 % dari mata uang asing, sedangkan 70 persen lainnya dibekukan,” kata Noda Vidia Anggrain.
Leave a Reply