JAKARTA (Antara) – Profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) di University of Indonesia (UI) Telisa Audia Falienty mengklaim bahwa pemerintah Indonesia juga harus mempromosikan realisasi investasi dari Amerika Serikat (Amerika Serikat) dalam negosiasi dalam upaya negosiasi yang terkait dengan kebijakan kebijakan Donald.
Dia mengatakan pemerintah Indonesia seharusnya tidak hanya membahas keseimbangan keseimbangan komersial kedua negara dalam negosiasi untuk mengurangi penentuan tarif.
“Jika saja (negosiasi) komersial (perdagangan), itu takut bahwa itu lebih berbahaya (untuk Indonesia). Tetapi jika, jika dengan komitmen (jaminan), mungkin juga bisa lebih menguntungkan, ya, itu lebih seimbang (seimbang), memenangkan kemenangan (saling menguntungkan) dengan cara ini,” kata Telisa Autias ketika ia menghubungi J.
Dia mengatakan perdagangan dan investasi sama pentingnya dan terkait.
Menurutnya, salah satu investor potensial yang dapat bernegosiasi adalah Apple, mengingat perusahaan memiliki tingkat penjualan yang tinggi di Indonesia, tetapi tidak banyak investasi di negara ini.
Dia juga mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk bernegosiasi daripada pembalasan atau tanggapan adalah kebijakan yang baik, mengingat kekuatan ekonomi Indonesia yang tidak sebesar negara lain.
A
Meski begitu, ia meminta pemerintah untuk berhati -hati melakukan negosiasi ini agar dapat diterima dengan baik oleh Amerika Serikat sambil mempertahankan penentuan industri nasional.
Dia mengatakan pemerintah tidak boleh terburu -buru untuk menentukan respons politik terhadap kenaikan tingkat impor, mengingat sekarang ada protes di berbagai kota utama di Amerika Serikat mengenai bahwa kenaikan tingkat impor dapat menyebabkan inflasi internal.
Melihat situasi ini, dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia harus menilai apakah kebijakan Presiden Trump hanya sementara atau bisa melamar untuk waktu yang lama.
“Kita juga harus berpikir, misalnya, kita ingin mengurangi pangsa impor dan sebagainya, jangan biarkan produk -produk Cina sering masuk ke kita karena China mencari pasar baru. Sekarang ini adalah apa yang harus berhati -hati,” tambah Telisa.
Leave a Reply