Menurut Antara, Menteri Pemuda dan Taufik menginginkan atlet tinju di negara itu dari Pernta dari Komite Tinju Indonesia (KOI).
“Itu tidak mempengaruhi para atlet jika tidak ada wadah,” kata Taufikat Hidayat.
Dia mengatakan itu menanggapi pengumuman Pertina, pejabat keanggotaan KOI dari KOI, Komite Olimpiade Internasional, yang memutuskan bahwa Asosiasi Tinju Internasional (Lainnya) tidak lagi relevan.
Taufik mengatakan keputusan itu adalah informasi baru yang dikenal sebagai partainya, sehingga partainya masih bisa menghubungi Koi.
Menurutnya, harus menjadi tindakan cepat untuk memastikan bahwa petinju di negara ini masih praktis dan bersaing.
“Jadi mungkin di Pertina atau apa (organisasi olahraga baru) kita akan bersama.”
Taufik mengatakan prinsip Kementerian Perikanan dan Olahraga akan mendukung kelangkaan dengan memprioritaskan atlet.
Dia mengatakan Kementerian Pemuda dan Olahraga akan meninjau waktu untuk pengembangan asosiasi, termasuk pelatihan dan kompetisi, atlet untuk mempersiapkan kejuaraan terkemuka.
“Ini bukan untuk mendapatkan atlet yang ditinggalkan,” katanya. Oleh karena itu (langkah selanjutnya) harus cepat. “
Presiden Koi Raja Saptahari mengatakan partainya enggan menyatakan bahwa Pertina secara resmi dikeluarkan dari keanggotaan KOI, yang merupakan tindak lanjut dalam kebijakan baru IOC.
Keputusan ini mematuhi keputusan lengkap ICC lengkap yang telah diajukan untuk menulis atau langsung ke KOI.
Oktober menjelaskan bahwa IOC telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam Asosiasi Tinju Internasional (Lainnya) dan digantikan oleh tinju dunia.
Dalam keputusan ini, semua komite Olimpiade Nasional di seluruh dunia, karena perluasan IOC harus melepaskan asosiasi dengan asosiasi dengan Pertina di Indonesia.
Leave a Reply