JAKARTA (Antar) – Orang -orang Palestina menyatakan sangat sedih tentang kematian Gereja Gereja Katolik Paus Francis, yang menyebut mereka teman sejati yang berkomitmen untuk Palestina.
“Hari ini, Palestina kehilangan seorang teman setia rakyat Palestina dan hak -hak mereka,” kata Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan pernyataan tertulis pada hari Senin tentang perwakilan Palestina untuk PBB.
Palestina menganggap Paus Francis sebagai pembela tetap dari nilai -nilai perdamaian, cinta dan iman di dunia.
Paus Francis juga merupakan ‘teman sejati damai dan keadilan’, kata pernyataan itu.
Pemimpin Gereja Katolik meninggal pada usia 88 setelah pengalaman penyakit yang lama. Menurut Kardinal Kevin Kevin Farel, Kardinal Kevin Farrell melaporkan, Sri Pope meninggal di rumahnya pada pukul 07:35 malam.
Pada awal Februari 2025, Sri Pope dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah penderitaan bronkitis. Kondisi klinis pemimpin Gereja Katolik memburuk, dan pada 18 Februari, paus didiagnosis menderita pneumonia bilateral. Paus Francis akhirnya kembali ke asrama setelah 38 hari.
Sementara itu, pada bulan April 2024, Paus Francis menyetujui pembaruan dalam buku liturgi untuk pemakaman Paus. Dikatakan juga telah mempercayakan dirinya dengan pemakaman.
Paus Francis adalah salah satu suara terbanyak untuk hidupnya dan menyatakan dukungannya kepada Palestina. Dia dilaporkan terus mendukung hubungan sehari -hari dengan Gereja Keluarga Suci di Gaza, yang menampung ratusan pengungsi Palestina di tengah agresi Israel.
Dalam pernyataannya, terima kasih kepada Urby -or terakhirnya di hadapan jemaat Katolik pada hari Minggu Paskah (4/20), Paus masih mengingat situasi dengan ubin di Gaza. Dia mengatakan pada saat itu bahwa Tanah Suci masih ‘dimanjakan oleh konflik’ dan menjadi ‘kekerasan tak terbatas’.
Sri Pope merasa sangat prihatin dengan Palestina di Gaza dan komunitas Kristen di wilayah yang menderita agresi Israel.
Paus Francis juga meminta bahwa “pemberhentian api, yang segera dipahami di strip gas, semua sandera dilepaskan … dan bisa memasuki bantuan kemanusiaan.”
Leave a Reply