Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Indonesia-Vietnam sepakat penguatan kerja sama perikanan

Jakarta (Antara) – Pemerintah Indonesia dan Vietnam telah sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor perikanan untuk penanaman tuna rumput laut.

“Kerja sama perikanan telah diperkuat, terutama di bidang lobster, tuna dan rumput laut,” kata sekretaris Urusan Angkatan Laut dan Perikanan Shaktu Waheyu Trengono dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Selasa.

Memperkuat kerja sama bilateral adalah kemitraan strategis yang kompleks, yang cocok dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.

Peningkatan kerja sama pertanian dijelaskan dengan menandatangani catatan implementasi (IA) antara Jenderal Direktorat Perikanan dan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Dalam tanda tangannya, catatan tersebut ditunjukkan kepada Komite Sentral Komite Sentral Komite Sentral PKV PKV (PKV) PKV (PKV), Prabovo Subianto dan Winth (PKV), Presiden Menteri Pertanian dan Menteri Perikanan Shakti Waheyu Trengono dan AGRICULURE FINGANCULE DAN LINGKUNGNAM FING.

“Ketika memperkuat kerja sama ini, itu akan lebih dekat dengan cita -cita umum untuk Indonesia dan Vietnam untuk menjadi juara yang menghasilkan produk memancing di daerah tersebut,” kata Trenono.

Kedua belah pihak telah sepakat untuk bertukar informasi yang terkait dengan aturan dan data kehidupan akuatik, meningkatkan kerja sama di bidang teknologi pertanian, meningkatkan kerja sama produk penangkapan ikan dan sektor pemasaran, serta untuk mendukung investasi dan kemitraan antara aktor bisnis sektor ini.

Kerjasama juga mencakup unsur -unsur pendidikan dan pelatihan, termasuk pertukaran pejabat pemerintah dan ilmuwan selama pengembangan sumber daya manusia di bidang akuakultur.

Sebagai prosedur implementasi, kedua belah pihak membentuk kelompok kerja sama, yang sering menghadapi pengembangan kerja sama dan untuk menyusun langkah -langkah strategis di masa depan.

Lima tahun sejak tanggal kontrak ditandatangani dan dapat diperpanjang melalui perjanjian tertulis antara kedua pihak.

Menteri Treenggono dan Wakil Menteri Fung Duck Tion mengadakan pertemuan dua sisi di kantor KKP di Jakarta Tengah di hadapan Istana Negara.

Pertemuan kedua membahas proyek bersama pengembangan pertanian perikanan di Indonesia.

Menteri Treenggono menjelaskan bahwa Sulavesi tenggara telah membangun pola rumput laut di Wakatobi dengan rumput laut 50 -hektar.

Proses pertanian tidak lagi menggunakan plastik sebagai rumput laut yang mengambang, tetapi cangkang kelapa, sehingga aman untuk ekosistem.

Indonesia saat ini adalah produsen di laut di dunia, memproduksi rata -rata lebih dari 9 juta ton per tahun.

Untuk meningkatkan daya saing rumput laut, pemerintah Indonesia sedang mengembangkan program lain untuk membuat produk yang diproduksi lebih beragam dengan titik penjualan yang tinggi.

Selain rumput laut, Menteri Treenggan terus mengolah sektor swasta.

“Kami menunjukkan komitmen dalam pengelolaan sumber penangkapan ikan yang berkelanjutan. Kemampuan kami sangat besar dan kami ingin memaksimalkan pertumbuhan ekonomi sambil mempertahankan keberlanjutan ekosistem,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian dan Lingkungan, Celana Duck Fung Vietnam, mengatakan bahwa penguatan kerja sama dalam pengembangan penangkapan ikan berkelanjutan sesuai dengan hubungan baik antara kedua negara harus diperkuat.

Dia meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk mempromosikan kerja sama yang mendalam dan jelas di bidang ilmu perikanan, teknologi, dan perdagangan.

Pada pertemuan itu, keduanya sepakat untuk melawan kebiasaan menyelundupkan lobster yang jelas.

Pemerintah Vietnam telah diidentifikasi, tidak dilaporkan dan tidak dikendalikan oleh pemerintah Vietnam untuk mengambil langkah -langkah yang ditentukan untuk menghapus praktik penangkapan ikan ilegal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *