ISTANBUL (Antara) – Komite Pembangunan Internasional Parlemen Inggris pada hari Jumat (17/1) mendorong pemerintahnya untuk mengakui negara Palestina, termasuk pengenaan kondisi yang harus dipenuhi dan jadwal operasi yang diusulkan.
Komite menerbitkan laporan tentang posisi kemanusiaan di Jalur Gaza, pengembangan di Tepi Barat dan negara bagian Palestina.
“Pemerintah harus menggambarkan langkah -langkah yang akan diambil sebagai pengakuan negara Palestina, termasuk kondisi yang akan dipenuhi dan jadwal operasi yang direncanakan,” kata laporan itu.
Laporan tersebut menyatakan bahwa reaksi Israel terhadap serangan Hamas 7 Oktober 2023 menyebabkan kerugian sipil yang signifikan dan penghancuran infrastruktur sipil di Gaza.
Sehubungan dengan keputusan pengadilan internasional, yang membuktikan risiko melanggar hukum internasional di Gaza, ia menyatakan: “Kami percaya ada risiko yang tepat bahwa kampanye militer Israel di Gaza bisa menjadi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional, yang mengarah pada tuduhan ras.”
Laporan ini juga menekankan pentingnya pengakuan negara Palestina untuk mencapai perdamaian abadi dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa 500 truk diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Gaza, tetapi jumlah rata -rata hanya mencapai 25.
Laporan itu juga menekankan tuduhan seram menggunakan pesawat tak berawak yang berfokus pada warga sipil setelah pesawat udara Israel.
Mengenai langkah -langkah Israel di pantai barat dan timur Yerusalem, laporan itu mengatakan bahwa Israel antara Oktober 2023 dan 31 Oktober 2024 menghancurkan 1.800 bangunan yang dimiliki oleh Palestina dan membunuh 736 warga Palestina pada periode yang sama.
Selain itu, laporan itu mengungkapkan bahwa 1.722 warga Palestina dikeluarkan sebagai hasil dari memastikan tanah Israel selama periode ini.
Komite meminta pemerintah Inggris untuk melakukan semua upaya yang mungkin untuk “memastikan bahwa Israel bertanggung jawab atas hukum kemanusiaan internasional yang sedang berlangsung”.
Sumber: Anadolu
Leave a Reply