Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Presiden minta penggilingan padi diawasi agar gabah dibeli Rp6.500

Dia meminta presiden Jakarta (intra) SABTO dari polisi nasional dan TNI untuk membantu kepala kantor pertanian Indonesia untuk memantau pengusaha dalam menggiling beras sampai mereka menjalani kebijakan pemerintah untuk membeli biji -bijian dari petani dengan harga 6.500 rupee per kilogram.

Presiden Prabo Sabto memerintahkan harga pembelian pemerintah (HPP) dibandingkan dengan 6.500 rupee per kilogram (kilogram) GKP.

“Ada kepala dinas pertanian di seluruh Indonesia, ada cangkang (komandan boikot militer), dan polisi hadir. Kemudian, saya akan menuntut bantuan daerah pabrik padi,” kata Presiden Prabo selama pertemuan Kementerian Pertanian di Jakarta, Jakarta, Jakarta.

Presiden Prabo tiba -tiba datang ke kantor Kementerian Pertanian dan segera dan segera Menteri Pertanian, Andy Imran Suleiman dan pejabat lain yang berpartisipasi dalam program yang dibedakan dari makanan dalam pemerintahan.

Dalam kegiatan ini, presiden juga menerima laporan dari Presiden Asosiasi Padi Padi dan Promosi Pengusaha (Padadi) Starto Alimoso. Dia mengatakan bahwa banyak harga biji -bijian dibeli di atas 6.500 rupee, tetapi ada juga beberapa kasus di mana harga gandum kurang dari 6500 rupee.

“Mungkin terkait dengan kadar air, itu milik kesenangan, dan sebagainya. Itu tergantung pada informasi dari teman -teman Indonesia.”

Namun, presiden sekali lagi mengingatkan kesejahteraan petani, yang seharusnya menjadi tujuan utama.

Presiden berkata: “Jangan selalu mengorbankan petani karena kadar air, kesenangan, dan kualitas. Saya telah menjadi orang Indonesia sejak lama. Saya sudah tahu metode muda, orang -orang yang tidak memiliki kekuatan dikorbankan.”

Kali ini pemerintah akan bekerja. “Saya memohon semua pihak di pabrik padi, terutama teman -teman,” kata Papo.

Presiden juga memperingatkan bahwa jika ada upaya oleh Milis Rice, yang masih belum dikenakan kebijakan HPP -6500 HPP, itu akan ditangani. “Saya pikir ada banyak beras di daerah, dan banyak orang telah memodifikasinya,” kata presiden.

Tetapi ada beberapa yang ingin mencoba bermain dengan pemerintah Indonesia. Presiden berkata: “Betapa hebatnya pabrik beras, jika Anda bermain, saya akan bertindak.”

Presiden juga menyebutkan bahwa kesejahteraan petani, tulang punggung diri yang setara, adalah tanggung jawab semua pihak.

Perusahaan juga memiliki tanggung jawab. “Saya ingin pedagang mendapatkan keuntungan yang baik, tetapi untuk memaksakan tanggung jawab sosial,” katanya.

“Ya, kami menghitung. Pemerintah telah membuat akun. Dengan 6.500 rupee, itu juga bisa menguntungkan,” kata Presiden Pabu.

Kemudian dia memanggil presiden secara langsung untuk menghadapi masalah harga gandum.

“Terima kasih, Tuan Sotarto, lalu aku mencari waktu untuk datang kepadaku. Kami akan berbicara dengan cermat,” kata Papo kepada kepala Jenderal Padadi.

Brabov percaya bahwa pemerintah mampu membuka dan mengoperasikan pabrik padi.

“Pemerintah Indonesia sekarang memiliki kekuatan. Saya bisa menempatkan ribuan beras. Bowman atau melompat alih -alih melakukan ini, kami bekerja sama dengan lebih baik,” kata presiden.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *