JAKARTA (Antara) – Kualitas udara di DKI Jakarta pada Rabu pagi, yang termasuk kategori kesehatan yang buruk sesuai dengan informasi tentang situs web Inspeksi Kualitas Udara IQAIR.
Menurut ulasan 05.40 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta adalah 153 dan partikel halus dengan diameter 2,5 mikrometer (partikel partikel/ PM 2.5) pada 58 mikrogram per meter kubik.
Pada saat yang sama, kota kualitas udara terburuk di dunia pada hari Rabu pagi adalah Katma (Nepal) pada tahun 186. Yang kedua adalah Lahor (Pakistan) pada tahun 183, Delhi di ketiga (India) pada 176, Hanoi (Vietnam) no. 164.
Di tempat kelima, Gammphala (Yukanda) di 157, sementara DKI Jakarta berada di peringkat delapan pagi.
Selain itu, menurut data lingkungan dan kebersihan Layanan Lingkungan DKI, DKI Jakarta telah menunjukkan bahwa kualitas udara di lima area Stasiun Inspeksi Kualitas Udara (SPKU) berada di kelas menengah atau keindahan dengan PM2.5 dari 51-100.
Beberapa skor SPKU seperti Pasar Minggu (Jakarta Selatan) dengan Indeks Kualitas Udara 84 dan Cempaka Putih (Jakarta Tengah) dengan indeks 79.
Kalaga Gading (Jakarta Utara) di 64, Kalides (Jakarta Barat) di 69 dan Pullogadung (Jakarta Timur) di 71.
Melalui halaman ini, Kantor Lingkungan Jakarta (DLH) menunjukkan bahwa semua orang di daerah yang disebutkan sebelumnya akan mengenakan topeng saat aktivitas eksternal (eksternal)
Sementara untuk kelompok yang halus, disarankan untuk lebih sering beristirahat dan tidak memiliki aktivitas energi membawa obat -obatan dan topeng pribadi.
Leave a Reply