Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KKP siapkan strategi perkuat diplomasi eskpor perikanan ke Uni Eropa

Jakarta (Antara) – Kementerian Laut dan Perikanan (PKC) mempersiapkan strategi untuk memperkuat diplomasi di negara -negara UE untuk meningkatkan ekspor penangkapan ikan Indonesia dan memperluas pasar internasional.

“CKP sedang mempersiapkan strategi untuk memperkuat diplomasi perikanan ke negara -negara Uni Eropa. Berkat unit kerja dari agen untuk kualitas, sinergi KKP dengan para pemangku kepentingan, dan pada saat ini ada 176 perusahaan penangkapan ikan yang memiliki UE di Jakarta,” kata Badan Kualitas KKP Ishartini.

Dia menyampaikan bahwa strategi diplomasi yang relevan termasuk implementasi pendekatan pribadi dan klarifikasi tingkat tinggi, menarik unsur saluran diplomatik dan sektor terkait, manajemen praktis, diskusi fokus -group (FGD).

CKP juga memberikan bantuan yang kompeten secara otoritas menggunakan delegasi UE untuk Indonesia sehingga dapat memberikan penjelasan yang komprehensif dan terakhir tentang UE pusat, serta untuk mengatasi efektivitas rekomendasi teknis untuk menunjukkan bahwa jaminan kualitas dan sistem penangkapan ikan (SJMKHP) beroperasi.

“Kami telah menentukan beberapa hal di pertemuan tingkat tinggi dengan Sante, dan beberapa menerima jawaban positif,” katanya Ishartini.

“Saat ini, saya segera berkurang dengan eselon terkait yang ramai di CKP untuk mempersiapkan sisanya yang akan segera kami kirim ke Brussels, jadi kami masih terus membuka nomor persetujuan lagi,” tambah Ishartini.

Dalam waktu dekat, juga akan ada diskusi tentang pembentukan skema kerja sama dalam kerangka sanitasi dan phytosanitary (SPS) sebagai salah satu artikel negosiasi CEPA.

Dia mencatat bahwa Brussels membuka peluang untuk kerja sama SPS. Ini dapat mengoptimalkan kemungkinan menghilangkan lowongan teknis untuk meningkatkan jumlah perusahaan untuk meningkat.

“Saya mengatakan kepada delegasi UE bahwa sinergis kami merayakan bab baru atau bab baru dalam kerja sama untuk meningkatkan perdagangan bilateral,” kata Ishartini.

Sebelumnya, pada pertemuan koordinasi dengan delegasi UE untuk Indonesia di Jakarta Ichartini, ia juga menekankan undangan untuk sinergi untuk memperkuat ekspor perikanan.

Saat ini, Uni Eropa berada di peringkat kelima dalam poin ekspor untuk perikanan Indonesia dengan barang -barang yang sangat baik, ada tuna – dilewati (36,5 persen), kefalopod (16,9 persen), udang (12,5 persen) dan ganggang (8,1 persen).

Selain itu, Indonesia dan Vietnam adalah dua negara Asia yang memenuhi kebutuhan katak. Tidak semua perikanan yang memproduksi tanah, terutama di Asia, dapat mengekspor produk penangkapan ikan ke UE.

Ini dijelaskan bahwa tingkat kualitas dan kualitas makanan yang ketat membutuhkan organ UE atau Sante yang kompeten.

Uni Eropa (UE) adalah pemerintah dan organisasi yang lebih tinggi yang terdiri dari 27 negara di benua Eropa.

Berdasarkan data, UE adalah salah satu konsumen terbesar produk perikanan dunia dengan kapasitas per kapita di area 24-25 kg per tahun. Dengan pendapatan rata -rata populasi 37.900 euro atau sekitar 630 juta rubel, pasar Fisher menggoda.

Selain itu, Ichartini menyatakan bahwa untuk melakukan kegiatan ekspor barang -barang perikanan ke UE, masing -masing negara harus menerima persetujuan resmi dari UE (badan nasional, dan ini dicapai melalui serangkaian sistem jaminan kualitas untuk perikanan (SJMKHL) hingga berkurang.

Definisi persetujuan nasional Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat mengekspor barang perikanan ke UE sejak 1994 melalui keputusan Komisi UE (CD) No. 324/94.

Ketentuan UE juga mencakup penunjukan otoritas yang kompeten yang bertanggung jawab atas implementasi SJMKHP dan melalui pendaftaran pemerintah ini/ penyerahan perusahaan penangkap ikan yang dapat diekspor ke UE setelah melewati proses yang adil.

Otoritas kompeten UE secara teratur melakukan inspeksi ke Indonesia untuk memastikan bahwa operasi SJMKHP menghasilkan produk sesuai dengan standar UE.

“Prinsip atau momen kunci Anda meminta UE adalah bagaimana menunjukkan kepada mereka bahwa aturan yang telah kami kumpulkan dan NSPK benar -benar bekerja dari aliran,” kata Ishartini.

Dia menambahkan bahwa untuk mencapai kerja sama ini dengan semua komponen yang dia perlukan baik pemerintah, sektor swasta dan pemangku kepentingan terkait.

“Hasil yang kami capai hari ini adalah buah bekerja pada pemerintah dan pemain bisnis sinergis,” tambahnya.

Sehubungan dengan perluasan pasar UE, perlu untuk bekerja sama dan sinergi antara pemerintah sebagai regulator dengan sektor swasta dan pemangku kepentingan terkait.

Penggunaan SJMKHP di bidang ini memiliki lokus, yang merupakan peran aktif dari para pemain bisnis, termasuk terkemuka, untuk memberikan rekomendasi dan memastikan proses mendapatkan bahan baku bersama dengan pelacakan atau trek sesuai dengan persyaratan dan standar UE, serta menyediakan pemasok dan kapal bersertifikat dan memenuhi standar UE.

Sebelumnya, Menteri Maritim dan Perikanan Sakti di Nodgono meminta karyawannya untuk terus memberikan instruksi terkait dengan pentingnya kualitas dan keselamatan produk untuk mematuhi standar global.

Dengan demikian, Indonesia mengekspor ke pasar dunia, terutama AS, Jepang, Cina dan Eropa, akan terus tumbuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *