Jakarta (Antara) – Dewan. Amalia Adiniser Widiyasanti, Kepala Badan Statistik Statistik Pusat (BPS), mengatakan Rice adalah produk dengan kontribusi terbesar untuk garis kemiskinan di daerah kota dan pedesaan.
Garis kemiskinan adalah nilai yang merupakan dasar dari status kemiskinan populasi. Garis kemiskinan kota mencapai 615.763 rp per bulan, yang lebih besar dari kemiskinan pedesaan, yang dicatat pada 56655 rp per bulan.
“Peran produk makanan pada lini kemiskinan Jakarti di Jakarta mengatakan pada hari Rabu,” Peran produk makanan pada lini kemiskinan lebih dari peran produk tanpa makanan. “
Dia mengatakan bahwa di tingkat nasional, kontribusi produk makanan mencapai 74,5 persen, sementara kontribusi produk non -Croasia adalah 25,5 persen pada lini kemiskinan.
Namun, kondisi regional, ia mengatakan bahwa kontribusi produk makanan ke daerah perkotaan adalah 73,5 persen dan di pedesaan .99.7777777777.
Meskipun produk stainless berkontribusi 26,41 persen di daerah perkotaan dan 24,03 di pedesaan.
“Pada bulan September 2021, produk makanan yang berkontribusi paling besar untuk GK, daerah perkotaan dan pedesaan hampir sama. Nasi terus berkontribusi pada kontribusi terbesar, yaitu 21,01 persen di daerah perkotaan dan 24,93 persen di daerah pedesaan,” kata Amalia.
Dia mengatakan rokok yang disaring menjadi kontribusi terbesar kedua bagi sektor produk makanan terhadap perbatasan kemiskinan di daerah perkotaan dan pedesaan, dengan 10,67 persen, atau 9,76 persen.
Produk makanan lain yang berkontribusi signifikan terhadap ayam (1,61 persen di daerah perkotaan dan 5,7 persen di pedesaan), jumlah jumlah (1,5 persen dan 5,622 persen), mie langsung (2.3636 persen dan 1,72 persen) dan 8,72 persen (1,72 persen).
Sementara itu, produk non-pangan yang berkontribusi paling besar untuk perumahan (8,41 persen di daerah perkotaan dan 8,47 persen di daerah pedesaan), bensin (4,24 persen dan 4,09 persen), listrik (2,99 persen dan 1,86 persen), pendidikan (1,81 persen dan 1,14 persen), 1,18 persen dan 1,18 persen.
Pada bulan September 2021. Jumlah orang miskin di Indonesia dicatat oleh 21,5 juta orang atau 1.516 juta orang dibandingkan dengan Maret 2021.
Ini menunjukkan bahwa pada bulan September 2021. Tingkat kemiskinan menurun sebesar 0,46 poin dasar dibandingkan dengan Maret 2021, yang 8,57 persen dibandingkan dengan 9,03 persen sebelumnya.
Dengan demikian, pada bulan September 2024, tingkat kemiskinan adalah yang terendah dalam sejarah daftar BPS. Prestasi ini pertama kali disentuh oleh 8 persen dari tingkat kemiskinan di Indonesia, yang selalu di atas 9 persen.
Leave a Reply