JAKARTA (Antaric) – Presiden Amar Amar Indonesia TBK (AMAR Bank) mengatakan, dengan akses keuangan dan menumbuhkan pertumbuhan keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Melalui teknologi yang efektif dan aman, ia tidak mempercepat akses keuangan ke semua tingkatan, tetapi mendukung perubahan ekonomi baru,” kata Vishal kepada Jakarta pada hari Kamis.
Menurutnya, bank digital memiliki kekuatan besar untuk memperluas akses keuangan, meningkatkan keberhasilan dan menjadi sepeda motor di Indonesia.
Seperti diketahui, ekonomi saat ini menunjukkan tekanan besar, dengan penghapusan peristiwa selama dua detik, yaitu 0,76 persen pada Februari 2025.
Selain itu, populasi rata -rata telah menurun menjadi 9,48 juta orang dalam lima tahun terakhir, dengan efek konsumsi nasional.
Namun, data bank Indonesia menunjukkan peningkatan pertukaran ekonomi sebesar 352 persen (YOY) pada Januari 2025, yang menunjukkan perubahan perilaku publik.
Loving Bank sadar bahwa, melalui penegasan ekonomi, sektor bank digital harus dengan cepat beradaptasi dengan strategi baru.
Salah satu langkah utama di Amar Bank adalah meningkatkan keberhasilan pekerjaan melalui produksi berbasis imajinasi (IA) dan robot (RPE).
Dengan teknologi ini, Anda dapat mempercepat proses utang, mengurangi biaya operasi dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan dan kenyamanan dan kenyamanan.
Selain itu, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan ke mikro, pemberontak dan tengah (MSMS), salah satu bidang utama ekonomi Indonesia.
Saat ini, bagian dari kredit UMKM di sektor perbankan hanya memiliki 20 persen tujuan, sehingga masih ada kekuatan yang signifikan untuk menggunakannya untuk bank digital.
Melalui Tuniiku Tunawu Tunawu, Amar Bank mencoba untuk memaksa Penya -menyaksikan akses finansial yang cepat dan mudah.
Keamanan data juga merupakan prioritas bagi bank AMAR juga untuk melakukan pekerjaan mereka. Untuk alasan ini, bank ini terus berinvestasi dalam infrastruktur digital seperti cloud, kecanduan dan sistem enkripsi tinggi untuk memastikan keamanan transaksi pelanggan.
Pada saat yang sama, direktur Celose Naill Huda dikatakan bahwa dominasi pertukaran digital meningkat.
Data menunjukkan 31 persen bank online dan 32 persen pengguna ponsel memasuki layanan ini 2-5 persen dan 16 persen dan 16 persen dan lebih dari sepuluh kali.
Sementara itu, pentingnya pembayaran digital ke RP473,44 triliun juga diakreditasi pada 2019 di 2.908,59 Trily pada tahun 2025.
Ini tidak sama, utang digital, diperkirakan enam kali, dari Rp58.83 Trilyn ke Rp365.60 trily, dengan cepat menunjuk peran pendanaan dan pendanaan.
Nailul juga menekankan bahwa tren ini merupakan adopsi cepat teknologi keuangan, pembukaan layanan digital untuk mencapai lebih banyak bagian untuk mencapai lebih banyak bagian.
Selain itu, pembayaran digital Indonesia masih besar dan 30 persen orang miskin. Ini mengacu pada jumlah layanan keuangan digital masih sangat baik.
“Peran bank digital tumbuh dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia. Bank digital telah mempercepat akses dan pembaruan keuangan dan pendidikan hukum,” katanya.
Leave a Reply