Jakarta (antara) – Polisi tidak dapat menyimpulkan kronologi penuh kematian siswa di University of Christian Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko di kampus pada hari Selasa (4/3).
Komisaris Polisi Metro Metro East Jakarta Nicolas Ary Lilipaly mengatakan sementara foto menyebar menunjukkan cedera pada kepala korban.
“Kita bisa melihat foto -foto yang diedarkan, ada organ di kepala yang terluka, tetapi sejauh ini kita belum bisa menyimpulkan,” kata Nicolas di Uki Cawang, Jakarta Timur pada hari Jumat.
Nicolas mengatakan polisi masih berusaha menganalisis bagian mana pun dari luka korban dan penyebab luka.
“Kita perlu mengumpulkan lebih banyak bukti yang lebih terfokus sehingga kita dapat mengetahui apakah lukanya disebabkan oleh halaman untuk apa?” Kata Nicolas.
Untuk kejadian ini, polisi memeriksa situs kriminal (kejahatan) dan membuat boiler. Kemudian hubungi tim medis polisi di Rumah Sakit Kepolisian Kramat Jati untuk Visum et Repertum.
“Akibatnya, dia akan menjadi ahli sejati -dia menjelaskan, bukan penyelidik. Apakah dia menggonggong atau satu per satu, atau karena kecelakaan.
Selain itu, Nicolas mengatakan polisi telah mengumpulkan bukti saat ini dalam bentuk sebotol minuman, patah tulang, batu.
“Kami juga telah melakukan otopsi dan kami akhirnya menciptakan organ internal terkait di laboratorium forensik,” kata Nicolas.
Polisi menunjukkan kamera pengintai atau CCTV di daerah kampus Universitas Indonesia (UKI) yang menunjukkan argumen untuk simpati.
Selain itu, di CCTV melihat orang itu, Kenzha, ia menemaninya di luar pagar.
“Juga terlihat, berapa banyak orang yang membawa korban keluar dari pagar untuk meminta korban pulang dan juga muncul dan untuk episode yang masih kami analisis,” kata Nicolas.
Korban dikatakan telah menyebabkan CCTV di dekat pagar dan menguras. Karena CCTV tidak memantau area tersebut.
Leave a Reply