Jakarta (Antara) – Pemerintah Kota Administrasi Kota Yakarta Selatan mengingatkan penduduk untuk tidak menjadi kotor sehingga tidak ada banjir di daerah mereka.
“Untuk penduduk, saya meminta untuk mendukung kegiatan ini, semuanya ditambah satu, bukan surat,” kata walikota Yakarta Munjirin selatan sambil memeriksa Sungai Yakarta Grogol, Jumat.
Munjirin berkata, bahkan jika seseorang adalah sampah, jika selusin seribu penduduk pasti menjadi banyak.
Dikhawatirkan bahwa sampah dikumpulkan di saluran sehingga blok menyebabkan banjir. “Jadi ada juga banyak di saluran dan membuat blok di saluran kami,” katanya.
Pada saat ini, dengan mengelola banjir pemerintah kota administrasi kota Yakarta selatan, ia mengelola serangkaian upaya di setiap subsistem dan Kelurahan. Salah satu penghuni yang dimobilisasi ini untuk membersihkan saluran kecil, seperti selokan setiap minggu.
“Jadi mereka yang ada di cekungan kami juga membersihkan lumpur lumpur dan pembersihan sampah,” katanya.
Dia menyoroti serangkaian titik banjir, yaitu, Jalan NIS, East Cilandak dan Potogogan yang kini telah dikurangi karena sumber daya air Departemen Yakarta (SDA) Yakarta selatan yang terus Dragar.
Data yang dikumpulkan oleh Antara mengatakan bahwa Kantor SDA DKI Yakarta memberikan anggaran Rp53 miliar pada tahun 2025 untuk pembangunan cekungan air di Yakarta selatan. Anggaran berasal dari anggaran pendapatan dan pengeluaran regional (APBD).
Data Kantor Sumber Daya Air Provinsi DKI Yakarta, sampai saat ini, adalah 36 cekungan air, situasi, kebakaran dan empang di Yakarta selatan.
Sebelumnya, pemerintah provinsi DKI Yakarta membangun pusat komando dan komando (pusat komando) sebagai upaya untuk mengelola banjir di daerah Yakarta selatan.
Di antaranya adalah pemadam kebakaran 1 Snngseng Sawah, Embun Sdn 01 Petukangan Sunis dan Bukit Duri Control Center.
Leave a Reply