Ambon (Antara) -Sejumlah pemain sepak bola profesional dari Slamated Alwi ke Rizky Pellu juga memperkuat serangkaian pertandingan sepak bola dengan tema Al -Fitr Games 2025 yang terjadi di Desa Sepakbola, Tulehu, Maluku Tengah, Maluku.
“Ini adalah tradisi anak-anak Tulehu kami yang selalu ditahan setiap lebaran, karena banyak pemain Tulehu bermain di arena nasional pulang,” kata GameSpedenident Idul Fitri 2025 Fahmi Ahmad Zaiz di Maluus Tengah pada hari Kamis.
Alwi Slam adalah mantan master Persbaya Surabaya, yang sekarang membela Tim Promosi Kejuaraan Indonesia 1 2024/25, membuat United, sementara Rizky Pellu adalah gelandang dalam penjelajahan persisten.
Selain kedua rekan satu tim Alwi di Malut United, Ready, kemudian Irsan, kemudian Bali United -Midfielder Sidik Saima, Persque -Defender Bojoro Alfin Tuasalamony, serta banyak pemain profesional lainnya yang dibagi menjadi empat tim selama pertandingan Idul Fitri 2025.
“Keempat tim yaitu Mamala Putra, Tulehu All Star, Tulehu Jakarta dan Ambon All Star,” kata Fahmi.
Fahmi mengatakan bahwa Idul Fitri Game 2025 diadakan untuk mempromosikan Tulehu sebagai desa sepak bola, sementara penonton memberikan kesempatan untuk bersaksi segera, dapat melihat lebih dekat dengan pemain sepak bola terkenal yang biasanya melihat layar.
Pertandingan antara Tulhu All Star Against Ambon All Star on Idul Fitri 2025 (Antara / Dedy Azis)) “Kompetisi ini juga merupakan badan amal yang kami buat, pada tahun-tahun sebelum pendapatan dari penjualan tiket diteruskan ke pembangunan masjid di Tulehu, tetapi tahun ini penjualan infrastruktur dilakukan.
Selain itu, pemain profesional dari Tulehu dan Maluku secara alami memiliki kesempatan untuk tetap berhubungan melalui game Idul Fitri 2025.
Koordinator Idul Fitri Al-Fitr Games 2025 berharap bahwa tradisi serupa dapat dipertahankan, sehingga identitas Tulehu dipertahankan sebagai satu-satunya desa sepak bola di Indonesia dan semakin dikenal di mata dunia.
Negeri (desa) Tulehu dari 14 Februari 2012, PSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia sebagai desa sepak bola secara konsisten memberikan bakat bakat yang berbakat di arena nasional.
Leave a Reply