MOSCOW (Antara) – Presiden Brasil Louise Intonio, Lula da Silva, mengatakan bahwa BRICS, yang saat ini memimpin Brasil, berencana untuk menemukan platform alternatif untuk sistem pembayaran antara negara -negara anggota.
Konferensi tingkat tinggi (KTT) dijadwalkan untuk Rio de Janeaneiro pada 6 hingga 7 Juli. Tahun ini, Brasil adalah Presiden Brix.
Presiden Brasil membuka pertemuan Sherpa Brix pada hari Rabu. Sherpa Brix adalah pertemuan anggota batu bata senior untuk membahas dan merancang keputusan untuk membahas dari kepala negara ke KTT BRICS berikutnya.
“Eskalasi proteksionisme dalam perdagangan dan investasi saat ini meningkatkan urgensi langkah -langkah untuk mengatasi hambatan dalam integrasi ekonomi kita,” kata Lula, sebagaimana disebutkan oleh portal berita UOL.
“Perpanjangan opsi pembayaran berarti mengurangi kerentanan dan biaya. Kepemimpinan Brasil di BRICS berjanji untuk mengembangkan platform pembayaran tambahan tambahan, transparan, dan mengamankan,” tambah Lula.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa negara -negara Brices telah meninggalkan rencana mereka untuk membuat dolar Amerika alternatif dalam transaksi keuangan setelah Washington mengancam akan memberlakukan tarif hingga 150 persen dan menghentikannya.
Menurut Trump, Brix berencana untuk membuat mata uang baru, kemampuan untuk menggunakan yuan Cina, tetapi membatalkan rencana setelah ancaman AS.
Sebelumnya, juga diumumkan bahwa negara -negara BRIC membahas kemungkinan memperluas penggunaan koin nasional dalam transaksi dan membuat koin umum di blog, tetapi belum membuat keputusan akhir.
BRICS adalah asosiasi yang dibentuk pada tahun 2006 oleh Rusia, Cina, India dan Brasil. Kemudian, South -Africa bergabung pada 2011.
Sejak awal 2024, banyak negara lain telah bergabung dengan BRICS.
Sumber: Sputnik-Oana
Leave a Reply