Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Forum CSR rekomendasikan dana CSR dikelola dengan teknologi digital

JAKARTA (Antara) – Presiden Forum Bayasut Advanced Forum Indonesia telah menyarankan bahwa deklarasi dan manajemen dana tanggung jawab bisnis atau “tanggung jawab sosial perusahaan” (CSR) menggunakan teknologi berbasis digital, seperti “blockchain”, untuk menghindari risiko kekerasan.

“Dengan teknologi ini, publik dapat memantau aliran dana RSE dengan cara yang transparan dan nyata, sehingga potensi penyalahgunaan dapat diminimalkan,” kata Maddien kepada Yakarta pada hari Minggu.

Penciptaan Kelompok Kerja Khusus (Kelompok Kerja) yang melibatkan manajer penerapan hukum dan masyarakat sipil untuk memantau tata kelola dana RSE dengan cara yang transparan dan bertanggung jawab juga harus dibuat.

Dia juga mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan evaluasi lengkap mekanisme untuk manajemen dan pengawasan dana CSR, khususnya pengetatan Yayasan Pembiayaan CSR sehingga hanya pihak yang kredibel yang dapat menerima distribusi dana.

Menurutnya, langkah -langkah ini penting untuk menghindari kesalahan penyalahgunaan, seperti kasus yang melibatkan bank di Indonesia (BI) dan OJK baru -baru ini.

Advanced menyesali dugaan penyalahgunaan dana RSE yang melibatkan dua lembaga keuangan.

Namun, ia menghargai tahap polisi oleh Komisi Investigasi Korupsi (KPK).

“Kami berharap bahwa kasus ini adalah momen penting untuk mengembalikan niat mulia dari program CSR dan mengembalikan kepercayaan publik pada integritas lembaga keuangan di Indonesia,” katanya.

Advanced juga meminta agar dana CSR yang tidak bahagia harus dikembalikan ke publik dalam bentuk program sosial yang menawarkan keuntungan dan memiliki dampak nyata.

Pada kesempatan yang terpisah, Presiden Dewan Nasional Ekonomi (DEN) Luhut Bins Pandjaita mengungkapkan bahwa tujuan Presiden Pabowo Suubianto yang menginginkan layanan pemerintah digital (GovTech) dapat diintegrasikan pada Agustus 2025.

GovTech yang dimaksud terdiri dari empat pilar.

Pilar pertama terkait dengan optimalisasi pendapatan negara, baik pendapatan pajak dan non -tax (PNBP). Pilar kedua mempertanyakan efektivitas pengeluaran negara, yaitu, oleh sistem katalog elektronik, versi 6.0.

Pilar ketiga terkait dengan layanan publik, seperti administrasi populasi, SIM, paspor, pendidikan dan kesehatan. Pilar terakhir mengacu pada kemudahan pengujian sistem pengiriman tunggal (OSS).

Presiden Den mengatakan bahwa digitalisasi bukan hanya solusi untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga langkah penting untuk memperkuat kepercayaan publik pada tata kelola.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *