JAKARTA (Antara) – Wakil Presiden Komunikasi Korporat Peramina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina menyambut rencana ekspor minyak mentah (mentah) yang akan dirawat oleh kilang domestik untuk meningkatkan produksi gas nasional (BBM).
“Kami adalah pertamina, ya, tentu saja selamat datang, ya,” kata Fadjar di acara pengumpulan media yang menundukkan, di Badung, Bali, Selasa.
Fadjar menjelaskan bahwa sejauh ini, produksi minyak Pt Pertamina Hulu Energi (PHE) telah menyerap kilang pertamina untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Jika ada kontraktor untuk kontrak kerja sama lain (KKK) yang produksi minyak mentahnya dapat diserap oleh pertamina, ia juga mengatakan, maka pertamina disambut.
Paralel dengan keinginan pemerintah untuk mengalihkan ekspor minyak mentah untuk diperlakukan oleh kilang negara itu, Fadjar mengatakan bahwa Pertamina sekarang meningkatkan kilang.
Dengan demikian, minyak mentah yang juga diproduksi oleh KKK lain dapat diterima oleh kilang pertamina.
“Semua kilang ditingkatkan sehingga mereka dapat menerima semua jenis minyak mentah (minyak mentah), jadi lebih fleksibel,” kata Fadjar.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah akan menyimpang semua minyak mentah yang sudah direncanakan akan diekspor, untuk diperlakukan oleh kilang domestik untuk meningkatkan produksi gas nasional.
Selain itu, minyak mentah dalam kontraktor tidak sesuai dengan spesifikasi, juga harus dirawat dan dicampur sehingga memenuhi standar yang diperlukan untuk konsumsi kilang domestik.
Kebijakan tersebut, yang melanjutkan Bahlil, telah menjadi langkah penting dalam mempercepat pencapaian energi yang dipikirkan sendiri. Menurut Bahlil, kebijakan tersebut juga menunjukkan komitmen yang kuat kepada pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kemandirian energi nasional.
Di masa depan, ekspor minyak mentah akan dioptimalkan, sehingga sebanyak mungkin digunakan oleh kilang minyak domestik.
Leave a Reply