Moskow (intra)-Krisis kesehatan di Jalur Gaza memburuk, Rabu (26 Maret), Direktur Umum Kementerian Kesehatan, Gaza Munir al-Drsh, mengatakan 80 % pasien tidak dapat diobati dengan obat yang diperlukan karena kurangnya obat.
“Selain itu, ada juga kebutuhan paling mendasar di rumah sakit dan 80 persen pasien yang tidak dapat mengakses perawatan yang mereka butuhkan. Sistem perawatan kesehatan sangat buruk dan kami memperkirakan kematian baru setiap menit,”
Albash mengatakan 15 staf medis baru -baru ini terbunuh dan lusinan lainnya yang terluka dalam serangan Israel, menambahkan bahwa setidaknya 15 rumah sakit dan 23 ambulans rusak.
Tentara Israel melanjutkan serangan terhadap saku Palestina Selasa lalu.
Benjamin Netanyahu, markas besar pemerintah Israel, mengatakan serangan itu adalah menanggapi penolakan terhadap rencana AS untuk meningkatkan pemerintah matematika Hamas dan terus menyandera.
Pada tanggal 1 Maret, gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah efektif sejak 19 Januari.
Berkat upaya para mediator, kegiatan perang tidak dilanjutkan pada hari itu. Namun, pada 2 Maret, Israel mengumumkan proyek kemanusiaan kemanusiaan di Jalur Gaza dan mengancam akan memberi tekanan lebih pada Hamas ketika mereka menolak menerima rencana baru AS untuk meningkatkan gencatan senjata di daerah saku dan melepaskan sisa sandera.
Sumber: Sputnik-Awana
Leave a Reply