Hamilton, Kanada (Antara)-Sekretaris Jenderal Antonio Guterres Antonio telah mengumumkan penurunan kehadiran PBB di Gaza, menyusul peningkatan kekerasan Israel dan meningkatnya ancaman terhadap staf kemanusiaan organisasi tersebut.
“Minggu lalu, Israel terdiri dari serangan yang hancur di Gaza, dia menyatakan bahwa dia adalah seratus warga sipil, termasuk bantuan kemanusiaan, yang diizinkan memasuki rekaman GABA sejak Maret,” kata juru bicaranya.
Meskipun dia mengatakan Gutres “membuat keputusan yang sulit untuk mengurangi keberadaan organisasi pengukur, bahkan ketika kebutuhan kemanusiaan dan perlindungan sipil kita,” PBB tidak mengizinkan “PBB tidak akan meninggalkan Gaza”.
“Organisasi ini tetap berdedikasi untuk terus membantu memastikan warga sipil untuk kelangsungan hidup dan perlindungan mereka,” katanya.
Selain itu, pernyataan itu mencatat bahwa pemerintah Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari tiga minggu, menyebutnya “penangguhan penipu dari 7 Oktober 2023. Tahun” ketika serangan mematikan dimulai.
“Berdasarkan informasi yang tersedia pada saat ini, serangan yang melanda kompleks PBB di Deir al Balah. March menyebabkan tank -tank Israel,” katanya.
Guteres sangat mengutuk serangan Israel yang menyebabkan kematian anggota staf PBB dari Bulgaria dan cedera serius dari enam orang lainnya.
“Pos Majelis PBB dikenal untuk partai -partai yang saling bertentangan,” kata pernyataan itu.
Guteres menyerukan “investigasi penuh, komprehensif dan independen” pada serangan Israel dan menekankan bahwa semua pihak “terkait dengan hukum internasional untuk melindungi hak -hak absolut PBB untuk tidak menantang.”
“Semua negara harus menggunakan semua pengaruhnya untuk menghentikan konflik dan memastikan kepatuhan dengan tekanan diplomatik dan ekonomi yang menggunakan hukum internasional dan pejuang impunitas,” tambahnya.
Dia segera mengulangi serangan di pemberhentian segera dan menyerukan akhir penderitaan di Gaza.
Sementara itu, juru bicara PBB Stephane Dujujarric mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa pengurangan sekitar sepertiga minggu ini dan “mungkin lebih besar” dalam beberapa hari mendatang.
“Ini adalah tindakan sementara. Kami berharap orang dapat kembali ke Gaza sesegera mungkin,” katanya.
Setelah memiliki sekitar 100 staf internasional di Gaza, ia mengatakan “diterapkan untuk alasan keamanan dan operasional.”
Sebagai hasil dari penurunan, Dujarric mengatakan bantuan kemanusiaan masih terdaftar karena serangan Israel terjadi lagi, sedemikian rupa sehingga “banyak distribusi melaksanakan staf lokal.”
Dia juga mengatakan bahwa institusi yang mengalami pengurangan staf, termasuk Piala Dunia, Dana Anak (UNICEF), Dana Proyek UNICE (UNIFE), Organisasi Kesehatan Dunia (UNFP), Organisasi Kesehatan Dunia (Organisasi Kesehatan Dunia).
Sumber: Anadolu
Leave a Reply