Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kunjungan Macron ke Indonesia untuk buka babak baru hubungan bilateral

JAKARTA (Antara) – Menteri Luar Negeri Prancis Jean -Noel Barrot menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan membuka bab baru hubungan Indonesia dan Prancis di Indonesia di Indonesia, yang didirikan 75 tahun yang lalu.

Dalam sebuah wawancara singkat di Jakarta pada hari Rabu, Barrot mengatakan bahwa ia bertemu dengan Presiden Indonesia Prabowo Subian, di mana Prabowo menyebutkan hubungan penting yang ingin dibangun oleh Indonesia dengan Uni Eropa.

“Kami mendukung upaya ini. Faktanya, kami mempertimbangkan hubungan antara Prancis dan Indonesia sebagai dasar untuk hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa,” kata Barrot.

Menurut Karrot, kunjungan Macron ke Indonesia juga harus memperlakukan beberapa kerja sama antara kedua negara seperti di bidang keamanan dan pertahanan, ekonomi, budaya, sains dan akademik.

Kunjungan itu, lanjutan Barrot, juga akan menjadi kesempatan bagi Indonesia dan Prancis untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang krisis, yang terjadi di Myanmar, Timur Tengah, di Ukraina, di Afrika, Sudan dan dalam krisis pengungsi Great Lakes di Rwanda.

“Ini juga akan menjadi kesempatan bagi Anda untuk menyampaikan pandangan Anda tentang multilateralisme dan topik global.

Dia juga menyebutkan kunjungannya ke Sekretariat Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Moiln.

“Saya Linden keinginan kami untuk melihat kerja sama lebih lanjut antara ASEAN dan Uni Eropa, dua organisasi politik yang didasarkan pada multilateralisme dan aturan hukum,” kata Barrot.

Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa partainya percaya pada organisasi regional dan memutuskan untuk mendistribusikan semua bantuan pembangunan regional dan proyek mitra Prancis melalui ASEAN.

“Kami memiliki dana khusus untuk hubungan antara Prancis dan ASEAN dan kami telah memutuskan untuk menggandakan jumlah dana ini,” katanya, menambahkan bahwa itu dimulai beberapa bulan yang lalu dan terbukti efektif untuk membuang program Prancis dan investasi pada kebutuhan regional.

Dia juga mengatakan bahwa Prancis menyatakan dukungan untuk proyek listrik oleh ASEAN Power Grid.

Kartrot mengatakan bahwa partainya telah bergabung dengan sekelompok perusahaan Prancis dan Eropa yang memiliki kompetensi untuk menerima energi, yang dapat membantu jika wilayah ASEAN dan negara -negara federal mencoba membangun jaringan listrik yang lebih tahan dan otonom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *