Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Transjakarta bakal blokir pengguna yang salahgunakan TJ Card

Jakarta (Antara) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memblokir pengguna Transjakarta Free Service Card (TJ Card), yang digunakan sebagai disalahgunakan.

Ayu Wardhani, kepala Departemen Hubungan Masyarakat Transjakarta dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR), mengatakan bahwa bentuk penyalahgunaan kartu, misalnya, memberikan perbedaan dalam data antara register dan orang yang Anda gunakan di Transjakarta Stop.

“Misalnya, gambar itu akhirnya berhenti, yang memeriksa bahwa gambar kedatangan, adalah kedatangan.

Selain itu, pengguna tidak akan menggunakan kartu lagi atau mendaftar lagi nanti.

“Saya tidak bisa (melakukannya lagi). Faktanya, karena kami tidak ingin itu menjadi tujuan yang salah,” katanya.

Menurut AYU, proses kartu adalah 14 hari dan penduduk dapat mendaftar sebagai penerima kartu TJ. Produksi kartu dapat dilakukan untuk upacara berikutnya.

Transjakarta Management bertujuan untuk “mendapatkan” bola dengan menghubungi pemerintah Jakarta Barat melalui distribusi peta.

“Misalnya, jika desa” permintaan “(pertanyaan) sebenarnya ditulis. Ya, pada titik tertentu kita dapat memilih sosialisasi dan layanan terbuka,” kata Ayu.

Kepala Kota Kota Jakarta Barat, Febraandri Suharto, mengatakan bahwa partainya akan membantu PT Transjakarta untuk menyelesaikan “tautan yang hilang” (informasi yang tidak terhubung) sehubungan dengan kartu TJ.

“Apakah Anda telah pindah, Anda telah mengubah kontak Anda atau apa pun yang terjadi sehingga Anda tidak bereaksi terhadap jangkauan Transjakarta,” kata Febres.

Meskipun ada ribuan kartu yang tidak termasuk dengan pemilik, Febres mengatakan bahwa pendaftaran kartu TJ masih buka hari ini.

Ada 15 kategori yang memiliki hak untuk mendapatkan layanan kartu TJ, termasuk siklus sipil negara (ASN) dari pemerintah provinsi DKI Jakarta dan para pensiunan para pekerja, pekerja kontrak dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta, siswa yang menerima Jakarta Smart Card (KJP).

Kemudian beberapa karyawan swasta atau karyawan dengan gaji sesuai dengan upah minimum (UMP) bank DKI, penghuni perjanjian sewa sederhana untuk apartemen (rusaline) dan penguatan keluarga dan tim mobilisasi (PKK).

Selain itu, ada penduduk ribuan penduduk KTP, penerima Sungai Keluarga yang kaya (Raskin), yang tinggal di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetatur) dan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan polisi nasional Indonesia (Polri).

Kemudian, veteran Republik Indonesia, orang -orang cacat, populasi yang lebih tua (orang dewasa) selama lebih dari 60 tahun, administrator masjid (Marbut), guru dan karyawan untuk pendidikan pendidikan (PAUD) dan akhirnya larva (Jumantics).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *