Jakarta (Antara) – Kementerian Imigrasi dan Badan Nutrisi Nasional (BGN) telah bekerja untuk pembangunan unit akses layanan nutrisi (SPG) sebagai unit eksekutif untuk program nutrisi gratis (MBG) di 154 area imigrasi.
“Anggaran untuk pembangunan unit layanan makanan ditoleransi oleh BGN, sementara para pekerja yang menjalankan unit layanan dapat berupa imigran dan bahan baku produk pertanian, pertanian, perikanan dan imigran lainnya,” kata Menteri Transportasi Suryanagara pada hari Kamis.
Dia mengatakan partainya akan segera menandatangani nota kesepahaman (pemahaman/nota kesepahaman) dengan BGN sebagai tindak lanjut -dalam perjanjian kerja sama tentang implementasi program MBG.
Kementerian Transportasi berencana untuk membuat program makan gratis yang dilengkapi dengan restoran di area imigrasi.
“Departemen Imigrasi ingin berkenalan dengan konsep SPPG, menurut apa yang dapat dilakukan, karena program transfer yang direncanakan menciptakan unit layanan di area imigrasi, kata Efita.
Dia mengatakan pengembangan SPG yang dilengkapi dengan restoran diharapkan dapat membantu masyarakat tidak dapat menggunakan bahan baku, melainkan makanan yang disuguhi untuk mendukung program MBG.
“Oleh karena itu, orang tidak hanya akan dapat menggunakan bahan baku, tetapi mereka juga menggunakan makanan yang diolah untuk mendukung nutrisi seimbang,” katanya.
Presiden BGN Dadan Hindayana, bekerja sama dengan Kementerian MBG, menyambut program MBG dan ide -ide kementerian untuk mengembangkan area ekonomi terintegrasi untuk imigrasi.
Dia mengatakan partainya terlibat dalam penciptaan 1.542 unit SPG di seluruh Indonesia, yang merupakan dapur publik untuk memberi makan produksi pangan, dengan peningkatan komunitas lokal sebagai kepemimpinan unit layanan.
“Jika Kementerian Imigrasi ingin membangun unit layanan, harap berikan tanah. Pengembangan dan pengawasan dapat diserahkan kepada BGN sebelum proses pengembangan, kami akan mengurangi tim yang memeriksa kemauannya,” katanya.
Leave a Reply