Jakarta (Antara) –
Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemerintah Kota Jakarta Utara) dan Baznath Bajis Dki Jakarta mengadakan program tato untuk penduduk setempat di Ramadhan tahun ini.
“Lokasi ini terletak di gedung Barak Yos Sudarso di utara dan walikota Kakarta,” kata koordinator penghapusan tato gratis itu pada hari Rabu.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan itu hanya berlangsung satu hari dan bahwa targetnya adalah 100 peserta dan peserta baru yang berpartisipasi.
Secara teknis, ia mengatakan bahwa aplikasi penghapusan tato dilakukan dengan hati -hati dan dimulai dengan standar prosedur yang cermat, yaitu pemeriksaan medis, pengumpulan darah, konsultasi medis, anestesi dan pengukuran sampai saat itu.
Menurutnya, aksi untuk menghapus setiap tato memakan waktu sekitar 15-20 menit, tergantung pada pola fotonya.
“Semakin banyak foto dan warna yang Anda miliki, semakin lama proses penghapusannya,” katanya.
Dia mengatakan bahwa implementasi Zakati, Infolk dan Almighty (ZIS) digunakan dari masyarakat kemudian akan dikembalikan ke masyarakat untuk kegiatan yang menguntungkan.
“Mudah -mudahan, kegiatan ini dapat mengurangi penghapusan tato dan harapan bagi warga Kakarta utara di masa depan,” katanya.
Warga Semper Barat yang berpartisipasi dalam program ini mengatakan mereka menuduh bahwa Sugeng, 37, terlibat dalam kegiatan tersebut.
Dia merasa senang dan membantu dengan layanan gratis.
Menurutnya, dia ingin memahami tuntutan istrinya, jadi dia ingin menghapus tato ini untuk waktu yang lama.
“Tato kiri ini berumur sekitar 10 tahun,” katanya.
Penduduk desa di ruangan itu beresiko Novent (28), jadi dia bisa mendapatkan tato lagi.
Dia mengatakan ini kedua kalinya karena rasa malu bahwa anak -anak melihatnya.
“Tato saya dicat, jadi saya perlu 10-15 langkah penghapusan. Saya akan terus menghapus tato gratis ini karena mahal,” katanya.
Leave a Reply