Tangerang (Antara) -PT Angkasa Pura Indonesia Sekarno -hatta Cabang cabang Bandara Internasional (Sootta), Tangerang, Banten, memperkuat koordinasi antara lembaga -lembaga untuk meringankan kemungkinan iklim ekstrem selama Mudik/Cefn Mudik 2025/Eid Al -Fit 144 Hiijri.
“Sebelum cuaca buruk, kami telah berkolaborasi dengan BMKG, sehingga kami dapat memperoleh lebih banyak informasi antara Airnav dan otoritas terkait lainnya. Kami juga memiliki manajer sebelum kemungkinan cuaca buruk,” kata Manajer Umum PT Angkasa Pura Pura Indonesia Indonesia Indonesia KC Bandara, saya.
Dia mengatakan bahwa kolaborasi itu diciptakan untuk meringankan kemungkinan cuaca buruk di area penerbangan Bandara Internasional Soetta, Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Airnav Indonesia (BMKG) atau pemasok layanan manajerial Indonesia (Perum LPPNPI).
Menurutnya, langkah itu penting untuk mengantisipasi iklim ekstrem yang telah terjadi baru -baru ini.
“Jadi saya berpikir tentang harapan ‘Operation Bay Traffic Management’ ini lebih baik tahun ini,” katanya.
Saya mengungkapkan, selain mengantisipasi cuaca, kelompok Anda juga berupaya meningkatkan drainase di beberapa tempat sehingga tidak ada banjir di area bandara.
Oleh karena itu, operasi kembali ke House of Lebaran 2025 untuk penumpang yang menggunakan layanan penerbangan tidak berubah dan dapat bekerja dengan nyaman dan aman.
“Kami mengatakan bahwa jika harapannya adalah iklim, kami telah memastikan bahwa drainase di area bandara dalam kondisi normal. Kami juga telah menghubungkan saluran drainase air untuk memperbaikinya dan kami telah menyiapkan pompa air sebagai langkah darurat,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa, serta antisipasi, Angkasa Pura Indonesia (API) juga memenuhi gerakan untuk melindungi ekosistem lingkungan dengan pemerintah daerah.
“Kami bekerja dengan walikota/letnan setempat untuk melindungi ekosistem merawat sungai/sungai sehingga limbah air bekerja dengan lembut. Kami bekerja sama untuk menormalkan aliran sungai,” katanya.
Leave a Reply