Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Sri Mulyani pastikan bansos tak terdampak kebijakan efisiensi anggaran

JAKARTA (Antara) – Menteri Keuangan Sri Marioni mengatakan bahwa anggaran itu tidak terpengaruh oleh anggaran Presiden Prabhovo Sabanto.

“Tidak ada anggaran untuk biaya bantuan sosial. Tidak ada pengurangan sedikit anggaran,” Sry Microbinance Shipan, Kamis, Kamis, Chit.

Pada tahun fiskal 2025, target pengeluaran negara bagian mencapai RP3,61,3 triliun, kata Menteri Keuangan.

Untuk meningkatkan plafon biaya negara, pemerintah akan tajam dan bermanfaat, menurut instruksi Presiden Prabovo untuk kementerian dan perusahaan.

Tujuan kinerja adalah untuk memastikan bahwa anggaran negara (aplikasi) benar -benar dapat mengalaminya secara langsung oleh masyarakat.

Sebaliknya, berbagai perubahan anggaran berubah, seperti perjalanan resmi, ATX dan berbagai kegiatan sakral yang tidak memiliki dampak langsung pada masyarakat.

“Kementerian dan lembaga diminta untuk tidak mengambil tindakan paling efektif oleh presiden. Namun, proyek dan proyek atau komunitas anggaran harus secara langsung terpengaruh oleh komunitas anggaran,” katanya.

Sebelumnya, Sri Foliani I mengeluarkan surat, yang memerintahkan kementerian / perusahaan untuk memenuhi kinerja anggaran 16 pos biaya.

S -37 / mk di Jakarta pada hari Selasa.

Untuk mengakomodasi arah, Shri Kohli Kolyani mendirikan 16 artikel belanja, yang harus memangkas dengan berbagai persentase anggaran, yang berkisar dari 10 persen hingga 90 persen.

Rincian, Pos Belanja Standar Kantor (ADC) diminta menjadi 90 persen berguna; 56,9 persen dari kegiatan klaim; Pertemuan, seminar dan 45 persen; 51,5 persen pembelajaran dan analisis; Pelatihan dan 29 persen Pimec; Serta 40 persen dari masing -masing kegiatan dan layanan produksi.

Kemudian, 75,9 persen dari pencetakan dan suvenir; 73,3 persen bangunan sewa, kendaraan, dan peralatan; Lisensi aplikasi adalah 21,6 persen; Layanan Konsultan 45,7 persen; Bantuan pemerintah 16,7 persen; 10,2 persen pemeliharaan dan pemeliharaan; 53,9 persen dari perjalanan resmi; 28 persen peralatan dan mesin; Infrastruktur adalah 34,3 persen; Dan biaya lainnya adalah 59,1 persen.

Para pemimpin menteri / institut diminta untuk mengajukan rencana kinerja ke DPR dan setelah 14 Februari 2025, Menteri Keuangan atau Direktur Jenderal Pandey diminta untuk mengajukan persetujuannya.

Jika waktu yang menghabiskan waktu oleh Menteri / Kepemimpinan Perusahaan tidak mengajukan laporan amandemen, Kementerian Keuangan dan General Anggaran Diazasin (Dasha) termasuk Dija Iaves.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *