Jakarta (Antara) – Menteri Manaker (Menaker) mengundang siswa kepada siswa di Politeknik (Pottekenaker) untuk menciptakan siswa sesuai dengan pengembangan teknologi.
Menaraker memiliki kekuatan, hubungan industrial, manajemen sumber daya manusia (SDM), kecerdasan buatan (AI) dan komputer, serta dengan keterampilan lunak untuk dipahami (soft skill), serta soft skill (soft skill).
“Jika ketiga otoritas ini yakin di masa depan para suster muda yang cerdas,” kata Menaker, pernyataan resmi diadopsi di Jakarta pada hari Senin.
Selain itu, Yassierli mengatakan bahwa kapasitas digital pekerja Indonesia kurang dari sejumlah negara maju, yang mencapai 19 persen.
Menambahkan bahwa pekerja Indonesia, yang merupakan tingkat digital atau lanjutan spesifik, hanya 6 persen.
“Kami kehilangan sepertiga untuk musim di negara lain. Ini akan menjadi semua kekuatan teknologi digital,” katanya.
World Yasyeri terus merujuk pada kompetisi digital, dan pekerja Indonesia masih 61 persen.
Range Indonesia ke -11 di 43 dari 67 negara dan 11 di Asia. 11 di Asia ke -11.
“Daya saing digital dunia memiliki produktivitas pekerjaan skala rendah,” katanya.
Untuk alasan ini, Yasyeli, siswa Polandia terus berkomunikasi dan mempersiapkan diri di era digital, dan pihak berwenang yang diharapkan oleh dunia industri dan bisnis mereka.
Menambahkan bahwa siswa perlu bertemu, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, kompetisi, dan ketidakpastian dan ketidakpastian).
“Siswa harus tertarik pada saudara muda dan tidak boleh diblokir oleh suasana hati. Namun, mentalitas manajemen (kepribadian / karakter dapat dikembangkan),” katanya.
Leave a Reply