BANDUNG (Antara) – Kepala Badan Pendapatan Regional Jawa Barat (Bapenda) Dedi Taufik mengatakan bahwa penghargaan yang diterima oleh pemerintah provinsi Jawa Barat dari Kementerian Dalam Negeri dalam kategori tertinggi pendapatan asli regional (PAD) dan peningkatan tertinggi dalam PAD, harus bekerja lebih baik.
Menurut Dedi, kesuksesan adalah hasil dari kinerja semua karyawan Samsat di semua wilayah dan pihak yang terkait dengan lembaga silang.
“Hadiah Kementerian Dalam Negeri tentu harus menjadi motivasi bagi kita untuk bekerja lebih baik. Esensi penting dari semua ini adalah manfaat utama masyarakat untuk mendukung program pembangunan di berbagai sektor, dari pendidikan, infrastruktur kesehatan,” kata Dedi Taufik dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu di Bandung.
Dedi mengakui bahwa di hampir semua wilayah di Indonesia, termasuk Jawa Barat, Pajak Kendaraan (PKB), nama kendaraan dari Pajak Reverse Nama Kendaraan (BBNKB), Pajak Bahan Bakar (PBBKB) masih merupakan kontributor mayoritas untuk pendapatan asli regional (PAD).
Pada tahun 2024, kontribusi pajak Java Barat mencapai pajak APBD 35 triliun rp pada Rp19 triliun APBD. Jumlah pembalut berasal dari 10,6 juta kendaraan.
Hasil ini memiliki dampak positif tidak hanya pada program pemerintah provinsi Jawa Barat, tetapi juga pada Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Ini karena mereka menerima pendapatan yang akan digunakan untuk program pengembangan,” katanya.
Salah satu fokus yang dimaksimalkan di masa depan, warisan adalah pendapatan potensial dari sekitar enam juta kendaraan dengan kendaraan yang tidak mendaftar ulang (KTMDU) atau setunggulan pajak 1-5 tahun.
Lalu ada juga orang -orang yang memiliki kondisi kendaraan, tidak dipertimbangkan (KBMDA), yaitu tunggakan pajak dalam satu tahun di tahun berjalan. Jika ditransfer, pendapatan dari tunggakan pajak total di kedua jenis dapat mencapai sekitar triliun RP4.
Beberapa inovasi yang dilakukan diproduksi oleh beberapa perangkat, salah satunya telah membuat Samsat digital, kemudian sosialisasi reguler dalam melakukan sanksi berdasarkan aturan atau serangan.
“Kami terus berinovasi layanan melalui penggunaan teknologi digital, sosialisasi juga berlanjut. Lalu ada beberapa program promo dan diskon. Semua untuk memfasilitasi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Dedi menambahkan, partainya juga melakukan upaya ketat dengan sanksi sesuai dengan aturan atau kerja sama dengan lembaga lain dalam melakukan operasi.
“Jadi harapan adalah bahwa semuanya akan tetap seimbang. Tentu saja akan ada lebih banyak tantangan di masa depan. Tetapi Tuhan bersedia, kita akan bekerja dengan baik,” kata Dedi.
Leave a Reply