Jakarta (Antara) – Badan Pengendalian Jalan dari Kementerian Tenaga Kerja Publik (PU) (BPJT) mengharapkan persetujuan izin lingkungan untuk Proyek Bogor -Serpong Toll Road melalui parang.
“Kami sedang menunggu persetujuan lingkungan, pada kenyataannya, jaminan penawaran sudah berakhir, tetapi karena kami menunggu persetujuan itu, kami telah mengkonfirmasi versi ini (memperluas) dan, mudah -mudahan, dalam waktu dekat, Institut Bisnis Tol Road Business (BUJT)”, BUJT, “, kepala BPJT Miftachul Munir di Jakarta, pada hari Jumat.
BUJT untuk Jalan Tol Bogor-Serpong Melalui Parang, Pt Bogor Serpong Infra Selaras terdiri dari agregasi yang terdiri dari Pt Persada Utama Infra, Pt Jasa Marga (Persero) TBK, Pt Adhi Karya (Marsero) TBK, dan PT KARYA OFSEED EFOED OFSORE. Ofsed ofseed offtasts Eftadt in. Jalan Tol dan Kementerian Tenaga Kerja BPJT.
Menurut Munir, berdasarkan rencana Komisi Komisi Korupsi (KPK) yang mensyaratkan bahwa analisis analisis dampak lingkungan (AMDAL) analisis menjadi bagian dari eksploitasi pajak, maka ini dapat berlanjut jika sertifikat amdal selesai.
“Sekarang prosesnya mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup lagi, jadi pada saat itu telah diperoleh dengan izin, lalu BPJT menandatanganinya segera, mereka (BUJT) akan segera berlanjut,” katanya.
Untuk berita, proyek tol Bogor-Serpong melalui parang adalah bagian dari Yakarta Road (Jorr) Road 3 untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan regional.
Titik awal jalur fiskal ini akan menghubungkan penyilangan sealabenda (Bogor) dengan persimpangan serpong melalui parang. Ada 5 interaksi dengan 2 pinggiran kota.
Direncanakan bahwa jaringan jalan Jorr 3 di jalan tol Kamal-Tetulaga-Rajeg, South Sentul-Karawang Road Barawang Toll, Jaringan Jalan Tol Bogor-Serpong sendiri melalui Jalan Tol Parang dan Semanan-Balaraja.
Leave a Reply