Jakarta (Antara) – Dewan Manajemen Regional Institut Islam Institut Islam Indonesia (DPD LDII).
Pudya Sanjaya, presiden LDD LDD Jakarartai Utara, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan untuk nasionalisme ini adalah untuk mencegah penyebaran kesabaran, kemanusiaan, kuat dan terorisme.
“Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini Anda dapat lebih memahami publik tentang risiko toleransi dan pentingnya mempertahankan keragaman sebagai kekuatan nasional,” kata Pudya Jumat di Jakarta.
Dia merasa bersyukur bahwa kegiatan ini sedang dicari untuk mengumpulkan kesadaran untuk menjaga persatuan, keamanan, dan keberanian atas ancaman bagi bangsa, yang dapat menghancurkan kehidupan nasional dan organ pemerintah.
Menurut Indonesia, ini adalah negara besar dengan perbedaan etnis, agama dan budaya. Perbedaan ini adalah kekuatan, bukan kelemahan.
Dengan demikian, ia melanjutkan semua tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan integritas bangsa dengan mempertahankan semangat ketekunan, agama rata -rata dan aliansi.
Selain itu, ia melanjutkan di era digital ini, dan penyebaran kesabaran, radikalisme, situasi yang kuat dan terorisme semakin dimoderasi dan sulit dideteksi.
Dia mengatakan bahwa deteksi dini adalah faktor yang sangat penting dalam mencegah benih berbagi dan kekerasan sebelum kita berkembang lebih luas.
“Salah satu langkah utama adalah pendidikan perilaku, memperkuat kesadaran agama rata -rata dan meningkatkan hubungan antara ulama, hukum dan masyarakat,” katanya.
LDII LDD North -Jakarta mengadakan sosialisme nasional di EMAS 2045 pada tahun 2045 dengan penemuan awal Harmoni Agama Indonesia EMAS pada tahun 2045 di Sekolah Asrama Syarif Hidayatullah.
“Tujuan dari aktivitas tersebut
Selain itu, North -jakarta LDD berkomitmen untuk terus mendukung rencana promosi persatuan nasional.
“Kami terus mengajar warga untuk memiliki pemahaman nasional yang kuat dan terus tetap menjadi nilai -nilai Pancasila dan Konstitusi 1945 sebagai panduan untuk kehidupan pemerintah,” katanya.
Pudya berharap bahwa melalui sosialisme ini, pemahaman kolektif akan meningkat untuk mempertahankan integritas Republik Indonesia dan menemukan pandangan besar terhadap EMAS 2045 Indonesia untuk menjaga negara Indonesia dalam sistem tertinggi, sukses, dan seragam.
AKBP GOTERTORO WISNU, yang tampil dalam kegiatan ini, memperkenalkan strategi mencegah manusia dan terorisme di Indonesia dari pemisahan National Antiter Police 88 di Indonesia.
Selain itu, ada Ustad Umar Khairi, mantan tahanan teroris, yang sekarang sedang mengerjakan program deradikalisasi.
Sementara itu, H. Mawardi, kepala Kementerian Agama Jakarta, menyediakan sumber daya untuk peran agama rata -rata dalam mempertahankan harmoni di berbagai komunitas.
Dia menekankan pentingnya meningkatkan kesabaran dan mempertahankan nilai -nilai nasional untuk menjaga persatuan dan integritas nasional.
“Untungnya, kami terus mendapatkan rahmat kehidupan di Indonesia di tengah -tengah perbedaan. Beberapa negara hanya dapat mengintegrasikan koin, tetapi mereka tidak dapat menangani perbedaan yang menjadi Sugullah,” katanya.
Leave a Reply