Jakara (Antara)-Presiden Messenger Khusus di Hadhim Diohadikuguma mengatakan bahwa Bank Indonesia menyediakan dana untuk insiden untuk kejadian Likvalica RP130 untuk mendukung pendanaan program likuiditas yang berkembang di rumah.
“Saya mendengar Bank of Indonesia, saya sudah tahu dari teman -teman kementerian, Bank Indonesia akan siap untuk mendukung triliun RP130,” kata Hashim di CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 pada hari Rabu di Jarta.
Selain itu, dia mengatakan dana program ini berasal dari negara itu.
Hashim percaya bahwa Indonesia memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk menerapkan 3 juta program pengembangan rumah setiap tahun.
Selain pendanaan negara, Hashi juga berpikir bahwa sejumlah investor asing dari berbagai negara menunjukkan minat untuk berkontribusi pada pembiayaan perumahan ini.
Beberapa negara yang telah mendaftarkan wasiat mereka termasuk India, Singapura dan Türkiye.
“Investor banyak, India sudah siap, Singapura siap, Turki, saya hanya menemukan proposal dari Turki. Banyak yang telah disediakan untuk pendanaan. Jadi, atas permintaan itu ada di sana,” katanya.
Sebelumnya ia meningkatkan likuiditas pengurangan makro (KLM) secara bertahap ke bank secara bertahap, dari RP23.19 triliun menjadi Rp80 triliun untuk mendukung dana sektor perumahan.
Selain itu, ini juga mendukung pendanaan melalui pembelian perumahan SBN di pasar sekunder, yang akan ditugaskan untuk pendanaan untuk sektor ini.
Leave a Reply