Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom sebut pentingnya menjaga pengelolaan surplus produksi beras

Jakarta (Antara) – Eko Listiyanto Economics dan Finance Development (Indef) mengungkapkan pentingnya mempertahankan kelebihan manajemen beras, yang mungkin akan terjadi pada kuartal pertama tahun ini.

“Apa yang akan terjadi adalah kelebihan produksi di bulan Januari-Maret, yang mungkin tinggi, harus disimpan sehingga kemudian, pada akhir 2025, permintaan akan beras akan kembali karena Natal dan Tahun Baru.

Ada beberapa saat ketika menuntut nasi tumbuh, seperti Ramadhan, Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

“Ada beberapa saat ketika permintaan beras meningkat. Ini baik ketika Januari dihargai oleh Badan Statistik Pusat (BPS) produksi akan meningkat dan pada saat yang sama juga selama puasa dan masa depan, di mana konsumsi yang biasa,” kata Echo.

Hanya dia melanjutkan, kemudian, ketika dia memasuki sesaat setelah Bern, kemungkinan mempekerjakan pengalaman beras sedang.

Oleh karena itu, mempertahankan kelebihan manajemen manufaktur padi, yang dapat terjadi pada kuartal pertama tahun ini, menjadi signifikan dan diharapkan hujan tinggi pada akhir tahun.

“Dan mungkin hujan juga tinggi pada bulan Desember, jadi mereka harus disimpan. Maka itu bisa, jika singkat bagaimana mengelola manajemen, manajemen dalam hasil kelebihan hasil ini,” kata Echo.

Untuk informasi, proyek utama untuk Badan Statistik (BPS) yang diperkirakan akan meningkat secara signifikan menjadi 52,32 persen pada tahun 2025 dari produksi beras nasional selama 2025.

Berdasarkan Badan Statistik Pusat (BPS), potensi produksi beras Januari diperkirakan akan mencapai 8,67 juta ton, yang tumbuh sebesar 52,32 persen dibandingkan dengan periode setara 5,69 juta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *