Manokwari (Antara) – Badan Statistik Pusat (BPS) mencatat ekonomi provinsi barat Papua pada tahun 2024 memperkenalkan peningkatan yang mengesankan sebesar 20,8 % secara total dibandingkan dengan 2023 3,91 %.
West Papua BPS Merry mengatakan pada hari Rabu di Manokwari bahwa produk domestik regional bruto (PDB) berdasarkan harga penting pada tahun 2023 RP. 76.17 Biliona dan GRDP berdasarkan harga tetap 49,48 triliun rp 49,48 triliun.
“Keberhasilan ini mencerminkan penguatan hasil ekonomi,” kata Merry.
Dia menjelaskan bahwa seluruh bidang komersial mencatat peningkatan positif, kecuali untuk dua bidang bisnis, yang merupakan kontrak, yaitu layanan konstruksi, kemudian layanan keuangan dan asuransi.
Peningkatan tertinggi adalah 32,9 % (C-C-C) oleh industri produksi, diikuti oleh area ekstraksi dan penggalian hingga 29,7 % (C-D-C).
“Kontribusi industri produksi di Papua GRDP 2024 Barat mencapai 38,9 persen jika ekstraksi dan penggalian 25,3 persen,” kata Merry.
Adapun pengeluaran, ia sekali lagi menyatakan bahwa ekonomi Papua Barat didukung oleh ekspor barang jasa, konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan konsumsi lembaga yang tidak terkait dengan organisasi (LNPRT).
Ekspor barang-barang layanan berjumlah peningkatan 16,10 persen (C-to-C), konsumsi LNPRT sebesar 9,8 % (C-to-C), konsumsi rumah tangga sebesar 3,9 % (C-D-C) dan konsumsi pemerintah 0,06 % (C-to-C).
“Komponen kontrak hanya PMTB (penciptaan modal kotor),” kata Merry.
Sebagai ekonomi tahunan kuartal keempat 2024, kenaikan meningkat 22,11 persen (tahun -y -y -y/ry) dibandingkan dengan periode yang sama sebelum GRDP berdasarkan harga Polandia yang valid sebesar 18,88 triliun dari Republik Polandia dan berdasarkan harga tetap Republik Polandia 1,86 Y.
Efisiensi Papua Barat pada tahun 2024 memiliki peningkatan tertinggi dalam Tiny dan Papua, dan saham GRDP adalah 12,36 persen.
Leave a Reply