Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom: Efisiensi anggaran pemerintah akan kurangi beban fiskal

JAKARTA (Antara) – Seorang ekonom, yang juga direktur stasiun ekonomi dan hukum digital (Celios), Nailul Huda, mengatakan efisiensi pemerintah dapat mengurangi kebijakan fiskal.

Menurutnya, berapa banyak efisiensi anggaran yang dilakukan, upaya ini dilaksanakan.

“Penghematan ini dapat mengurangi beban fiskal dan terus berlanjut hingga 2025 dan seterusnya,” kata Nailul ketika Jakarta Antara menghubungi Senin.

Mengatakan bahwa efektivitas biaya anggaran yang harus dilakukan adalah satu perjalanan umum, baik di luar negeri maupun di negara itu

“Untuk menyelamatkan kunjungan asing dari menteri yang mengikuti presiden di luar negeri tidak membawa terlalu banyak karyawan,” kata Nailul.

Dia juga melanjutkan bahwa pemerintah memiliki efisiensi keuangan yang perlu dilakukan pemerintah adalah membatasi kegiatan festival dan sejenisnya.

Menurutnya, efisiensi anggaran harus dilakukan dengan menggunakan distribusi anggaran anggaran untuk pengeluaran negara, seperti dukungan bahan bakar (BBM).

“Kebijakan ini diterapkan untuk menghemat anggaran untuk membuat anggaran pengeluaran kinerja tinggi, seperti Free Nutritious Foods (MBG), gaji guru, dukungan bahan bakar dan sebagainya,” kata Nailul.

Nailul melaporkan bahwa pengeluaran produktif negara akan memiliki dampak yang lebih besar pada jangka menengah dan panjang, dibandingkan dengan kunjungan publik.

“Jadi saya pikir kebijakan Presiden Prabowo sangat baik dan kami berharap dapat mencari penegakan hukum seperti di masa depan,” kata Nailul.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memandu anggaran anggaran. RP306,69 triliun triliun APBN pada Anggaran 2025 dan APBD untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendukung layanan publik yang optimal.

Tujuannya adalah untuk efisiensi efisiensi implementasi implementasi Anggaran Regional 2025 (Inpres) (Inpres) (Inpres) (Inpres) (Inpres) (INRES) (INRES), pendapatan negara bagian dan pengeluaran (APBN) dan 2025 anggaran (APBD).

Dengan pendidikan presiden, presiden menjalankan sejumlah pejabat, mulai dari menteri pemerintah merah dan kulit putih, kepala TNI, atas pengacara polisi negara bagian hingga gubernur, hingga gubernur dan walikota untuk mengambil efisiensi di berbagai sektor.

Poin utama menuju inpres, yaitu target anggaran Trillio RP306.69, terdiri dari RP256.1 triliun dari anggaran kementerian/agensi, RP50.59 triliun RP dari transit ke daerah.

Dalam instruksi presiden, semua kementerian/lembaga fokus pada pemenuhan layanan publik.

Anggaran harus fokus pada pengembangan layanan publik, bukan hanya modal antara aset regional atau berdasarkan sampel anggaran tahun sebelumnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *