Yakarta (Antara): Polisi mengerahkan hingga 5.021 personel bersama untuk menjamin pengiriman pendapat atau manifestasi unsur -unsur siswa dan beberapa aliansi yang terkait dengan audit undang -undang TNI di depan pembangunan parlemen pusat Yakarta.
“Buat manifestasi secara damai, itu tidak memaksa kehendak, bukan anarkis dan tidak merusak fasilitas publik,” kata Komisaris Polisi Metro dari metro Yakarta, Susatyo P Outo, Purnomo Condro di Yakarta.
Sehubungan dengan menjamin tindakan memberikan pendapat siswa dan beberapa aliansi yang terkait dengan RUU TNI, partainya melibatkan 5.021 personel yang ditetapkan.
Staf gabungan terdiri dari Polisi Metropolitan Yakarta, Polisi Metro Pusat Yakarta, TNI, Pemerintah Daerah DKI dan otoritas terkait. Mereka ditempatkan di beberapa titik di sekitar gedung Parlemen Indonesia.
“Selain itu, keamanan juga dilakukan untuk mencegah massa tindakan memasuki Gedung Parlemen Indonesia,” katanya.
Transfer arus lalu lintas di depan gedung Parlemen Indonesia adalah situasional. Susatyo menyeberang, teknologi arus lalu lintas akan diterapkan untuk melihat pengembangan dinamika dalam situasi di lapangan.
Selain itu, Susatyo mengingatkan semua personel yang terlibat dalam keamanan yang selalu bertindak dengan meyakinkan, tidak provokatif dan menyebabkan, memprioritaskan negosiasi, layanan humanistik dan pemeliharaan keamanan dan keselamatan.
Susatyo juga mengimbau koordinator lapangan (perusahaan) dan pembicara untuk merayakan pidato dengan sopan dan tidak menyebabkan massa.
“Menghormati dan menghormati pengguna jalan lain yang akan melintasi pembangunan Parlemen Indonesia,” katanya.
Susatyo mengatakan tidak ada personel yang terlibat dalam senjata dengan aman dan masih menghargai banyak tindakan yang akan mengekspresikan pandangan mereka.
Leave a Reply