Jakarta (Antara) -Dki Jakarta -Gubernor Pramono adalah Direktorat Lingkungan (DLH) untuk memasang pemantauan udara di sekitar pabrik Jakarta sehingga menolak untuk bahan bakar (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara.
Dia menyimpulkan bahwa berdasarkan kesepakatan dengan warga yang tinggal di sekitar RDF Rorotan.
“Kami mengatakan bahwa sekitar empat hingga lima kilogram dari situs ini akan memasang monitor kesehatan udara,” kata Pramono saat menjalani Rorotan RDF di Jakarta Utara pada hari Kamis.
Ketika datang ke kualitas udara, katanya, tentu saja dapat dibandingkan dengan kualitas udara karena dampak RDF ini atau kualitas udara yang benar -benar disebabkan oleh asap mobil, sepeda motor dan sebagainya.
Selain itu, Pramono juga memutuskan untuk bertanggung jawab atas semua dari segala usia pada orang dewasa yang saat ini dipengaruhi oleh kesalahan RDF.
Pramono menjelaskan bahwa Rorotan RDF dirancang untuk memiliki 5000 ton kapasitas limbah. Artinya, dalam dua hingga tiga hari limbah harus habis.
“Yah kemarin, sampah dimungkinkan, maaf, 10 hari untuk lebih. Karena ini adalah tujuan menggunakan nama juga belajar,” katanya.
“Tapi sekali lagi, tidak peduli apa studi atau tidak seorang guru, pemerintah Jakarta harus bertanggung jawab,” kata Pramono.
Pramono juga memerintahkan bahwa semua mobilisasi truk harus menggunakan mobil pemadat sehingga pencucian (limbah cair yang terbuat dari musim hujan) yang bocor di jalan tidak terjadi.
Untuk transportasi termasuk transportasi limbah, ia juga meminta untuk melakukannya dengan benar. “Karena seharusnya jika itu bisa diperbaiki, itu bisa menjadi” model kertas “di seluruh Indonesia,” kata Pramono.
Leave a Reply