Jakarta (Antara) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah membantah praktik memobilisasi minyak atau minyak minyak, yang membuat harga minyak tidak berkurang.
“Tidak, tidak ada,” kata tubuh di Jakarta pada hari Kamis.
Badan mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Kementerian Perdagangan) terus memantau dan mengendalikan pelanggaran penjualan minyak dan mengendalikannya.
Selain itu, saat ini harganya menurun secara bertahap. Ini dapat dipantau melalui sistem pemantauan pasar dan kebutuhan dasar (SP2KP).
“Semuanya telah diminta, kami telah diunduh. Kami memiliki SP2KP, jadi apa yang kami tahu mahal,” katanya.
Di masa lalu, kepala Badan Makanan Nasional (Babana), Arif Brasilio Adi, mengatakan bahwa partainya mengambil kelompok makanan untuk mengurangi penjualan minyak goreng, yang dijual dengan harga eceran tertinggi (HET) yang didirikan oleh pemerintah.
ARIF diselidiki setelah Rakortas bersama Menteri Pertanian, Andy Imran Suleiman dan pihak -pihak lain yang bersangkutan di Jakarta, pada hari Senin (17/2) bahwa pemerintah saat ini mendirikan minyak, yaitu 15.700 rupee per liter.
Namun, lanjutkan, harga nasional rata -rata yang dijual dari RP.
Untuk kondisi ini, Arif mengakui bahwa ia segera berkoordinasi dengan kelompok makanan untuk mengurangi harga merek minyak, sehingga bisa berupa RP.
Dia menekankan bahwa ini telah menjadi keputusan pemerintah yang disajikan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso, bersama dengan pengusaha dan distributor.
Dia berkata, “Oleh karena itu, jika ini ditentukan, maka, jika, misalnya, dalam sesi koordinasi atau dalam keputusan lembaga yang relevan, ada biaya transfer dan yang lainnya, ya, harganya dapat menjadi pembagian (divisi wilayah).”
Leave a Reply