Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bappenas matangkan “National Dashboard” untuk komoditas strategis

Jakarta (Antara) – Badan Perencanaan Perencanaan Nasional / Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN / Bappenas) Memperbaiki Panel Perangkat Nasional, yang memainkan peran penting dalam mempertahankan pengembangan produk strategis nasional.

Panel Informasi Nasional adalah sistem data terpadu untuk memastikan transparansi dan jejak rantai pasokan bahan baku. Sistem ini bertujuan untuk mematuhi standar internasional, seperti aturan EUDR (EUDR), serta kebutuhan internal untuk meningkatkan perencanaan lahan dan bahan baku.

“Panel Informasi Nasional memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan produk strategis nasional, konsep yang akan matang oleh departemen PPN / Bapppenas,” kata Menteri PPN / Kepala Bapppen

Semua informasi strategis tentang produk dasar, seperti gula, kopi, minyak kelapa sawit dan kelapa, diumumkan di panel informasi dengan data waktu nyata tentang produksi, distribusi, ekspor, dan penggunaan internal untuk mendukung pengembangan data berdasarkan data.

Dengan panel informasi ini, terus, Bappenas dapat menyempurnakan konsep manajemen strategis produk dasar dengan cara yang lebih oriental untuk memenuhi kebutuhan interior dan memperluas akses internasional ke pasar. Sistem ini juga akan menjadi dasar untuk promosi stabilitas, efisiensi dan daya saing produk perkebunan Indonesia di pasar dunia.

Dalam hal ini, Rahmat menekankan strategi memperkuat posisi Indonesia sebagai kepala produsen produk global, termasuk kelapa sawit, karet, kopi dan kayu, dihadapkan dengan tantangan perdagangan internasional.

Tujuan utama dari pertemuan ini adalah stabilitas, dimasukkannya petani kecil, jejak dan keakuratan data untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Menteri PPN menekankan bahwa kelapa sawit minyak sebagai salah satu produk strategis dari Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2025-2045 (RPJPN) dan Rencana Pengembangan Medium Nasional (RPJMN) 2025-2029.

“Hilo Palm Oil dengan memperkuat ekosistem industrialisasi dan meningkatkan kapasitas produksi internal harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan meningkatnya PDB (produk domestik bruto) sebesar 0,77 miliar (Dolar AS / AS) dan 6323 pekerja dalam lima tahun ke depan,” kata Rahmat.

Selain itu, ini membantu mendorong peran BPDPK untuk mempertahankan pengurangan dana seimbang, termasuk untuk penelitian dan inovasi.

BPDPK akan dapat memperkuat dasar -dasar ilmiah dari setiap kebijakan, termasuk pengembangan teknologi rendah karbon dan studi benih yang lebih tinggi.

“Ini akan menciptakan dasar penelitian yang andal untuk meningkatkan daya saing dunia,” katanya.

Adapun masalah pendaratan, Kepala Bappenas menekankan pentingnya mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor pendaratan.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan ekonomi hijau. Kerjasama Kementerian PPN / Bapppenas dan BPDPC penting untuk mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *