BOGOR Regency (Antara) – Tim Kerja Agraria (GTRA) di Bogor Regency, Jawa Barat, berhasil menyelesaikan konflik duniawi antara masyarakat di desa Gunung Putri dan beberapa perusahaan yang diadakan selama 40 tahun.
Kepala National Land of Bogor Regency (BPN), Kepala Bogor Regency II Uunk di Cibinong pada hari Minggu, mengungkapkan bahwa perbedaan konflik terestrial disimpulkan dengan menandatangani perjanjian pada pertemuan integrasi aset dan pendekatan GTRA).
“Pertemuan ini adalah serangkaian kegiatan yang telah dilakukan selama setahun, termasuk penelitian lapangan GTRA,” kata Uunk.
Selama pertemuan, pihak -pihak yang disengketakan sepakat untuk mengeluarkan tanah yang dikendalikan, aset, penggunaan dan penggunaan tanah (P4T) oleh masyarakat.
“Kemudian para pihak menyatakan bahwa mereka tidak mengganggu komunitas mereka untuk melanjutkan proses legalisasi/aplikasi untuk kondisi lahan (sertifikat tanah di masyarakat) sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang diterapkan,” kata Uunk.
Hasil perjanjian pada pertemuan tersebut segera dipantau dengan legalitas negara -negara masyarakat melalui kegiatan redistribusi tanah.
“Kami akan membuat keputusan (keputusan) yang ditandatangani oleh Gtra dan dikonfirmasi oleh tim GTRA untuk lebih aman di finish,” katanya.
Uunk menekankan penduduk Gununga Putri untuk mempertahankan dan menggunakan negara sebaik mungkin setelah perselisihan berlangsung 40 tahun.
Dia menyatakan bahwa untuk perusahaan atau badan hukum yang masih lebih unggul atau memiliki area yang sama, mereka akan diselesaikan dalam negosiasi yang tercantum dalam Undang -Undang Perdamaian.
“Jika dia gagal memenuhi perjanjian negosiasi, solusi dihabiskan berdasarkan upaya hukum lain dengan tidak melibatkan Pemerintah Bogor Regency dan Bogor Regiga II.
Sementara itu, kepala desa Gunung Putri Damanhuri menjelaskan bahwa perbedaan konflik terestrial juga di atas intermachin, untuk Ramin dan untuk Gunung Putri, yang tidak mempertanyakan nomor 84 dari desa RT 02/08 Gununcputri.
“Ada aura emosi dan kemerdekaan setelah 40 tahun pendudukan, seluruh komunitas harga 84 RT 002 RW 008 Gunung Putri Village Kumpul Kumpul Kumpul membuat Tasyacurán di kantor desa, dihargai dan berterima kasih,” kata Damanhuri.
Asisten pemerintah dan bantuan medis Bogor Regy, Zaenal Ashari, mengungkapkan bahwa ia mendukung reformasi agraria di Kabupaten Bogor, tim GTRA akan terus menyelesaikan serangkaian konflik darat.
“Karena ada kerja sama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, forkopimda dan pihak -pihak yang tertarik untuk membangun sinergi dalam pengelolaan perjanjian majelis dan memastikan pendekatan agraria untuk Kabupaten Bogor,” kata Zaenal.
Leave a Reply