Jakarta (Antara) – Kepala Bank Ekonom, Josua Parded, mengatakan melemahnya nilai tukar (perubahan) rupee dipandu oleh kepedulian akan risiko perang dagang.
“Semua koin utama Asia juga mengalami melemahnya dolar Amerika Utara (Amerika Serikat), membimbing kekhawatiran yang kembali ke risiko perdagangan,” kata Antara, Jumat.
Presiden Amerika Serikat mengatakan, Donald Trump, mengancam akan mengenakan harga 25 persen pada mobil dan impor lainnya dari Uni Eropa (UE), karena mereka melukai Amerika Serikat dari blok tersebut.
Juru bicara Komisi Eropa menjawab bahwa UE adalah mitra dagang terbesar ketiga di Amerika Serikat dan siap untuk bertindak ditentukan dan segera karena hambatan komersial yang tidak adil.
“(Itu) menyarankan kemungkinan menjawab,” kata Josu.
Pada hari Kamis (27/2), seri referensi kinerja untuk tenor 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun, dicatat 6,77 persen (+9 persen), 7,03 persen (+2 bps) dan 7,04 persen (+2 bps).
Dari 24 Februari 2025. Tahun, properti asing dalam pemerintahan yang baik mencapai Rp893,3 triliun atau 14,5 persen dari total sirkulasi. Angka ini mencerminkan entri bersih ke RP12 triliun RP12 per bulan dan Rp16,7 triliun dari awal tahun.
“USD / IDR akan berada di kisaran RP16.425 – RP16.550 dalam negosiasi Jumat ini,” katanya.
Kursus Rubiah (kursus) pada negosiasi pembukaan pada hari Jumat di Jakarta turun 89 poin atau 0,54 persen, dengan Rp16.543 per dolar Amerika Utara (AS) dari 16.454 RP per dolar utara-Amerika.
Leave a Reply