Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kadin soroti pentingnya peningkatan permintaan, perkuat energi hijau

Jakarta (Antara) – Kamar Dagang dan Industri (Cadine) menyoroti tiga aspek utama, yaitu peningkatan permintaan akan energi hijau, kerja sama teknologi dan rantai pasokan, dan upaya untuk mengundang lebih banyak pengembang di jalan sebelum hari investasi energi hijau untuk meningkatkan ekosistem energi hijau.

“Berbicara tentang energi hijau jika tidak ada yang menggunakannya? Jadi harus ada permintaan seperti pusat data dan pabrik produksi produk hijau yang nantinya dapat menarik pabrik baru untuk membuatnya.”

Kader bertujuan untuk mempertahankan serangkaian jalan atau kegiatan selanjutnya yang bertujuan meningkatkan ekosistem investasi energi hijau di Indonesia. Road Roof adalah acara Hari Investasi Energi Hijau yang direncanakan antara Juni atau Juni 2025.

Gong adalah hari investasi energi hijau, yang merupakan perayaan kemitraan.

Selain pentingnya permintaan energi hijau, Anthony terus menjelaskan urgensi teknologi dan rantai pasokan di Indonesia untuk mengundang investasi dan bermitra dengan para pemain bisnis di Indonesia.

“Selain itu, fokus ketiga adalah mendorong pengembang untuk pergi ke Indonesia untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif dan lebih hemat biaya,” katanya.

Dalam upaya untuk menemukan mitra teknologi terbaik, Cadine mengakui bahwa beberapa negara memiliki manfaat tertentu dalam industri energi terbarukan.

“Misalnya, Denmark dan Jerman kuat di industri pembangkit listrik Bayu (PLTB), jadi jika Cina menang di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS),” kata Anthony.

Meskipun Cina masih merupakan aktor yang dominan, Cadine berusaha untuk bekerja dengan lebih banyak negara sehingga tidak terlalu tergantung pada suatu partai.

Keragaman ini juga penting untuk memastikan bahwa proses transfer teknologi dioptimalkan dan konsisten dengan minat strategis Indonesia di arena global.

“Jadi kami juga mencoba mendapatkan penyedia teknologi dari negara lain untuk bekerja dengan baik dan mentransfer teknologi kami tanpa perlu berhenti dari kepentingan hubungan di seluruh dunia,” kata Anthony.

Wakil Presiden ESDM Kadin Aryo DjoJoohadikusumo di awal Indonesia Green Energy Investment 2025 menyatakan bahwa ia menerima proposal dari tiga negara yang terkait dengan pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia, yang akan terjadi pada tahun 2032.

Ario mengatakan proposal itu masih dalam proses negosiasi, tetapi telah bekerja sama dengan anggota AS Amerika Serikat.

Menurut Ario, Rusia mengatakan perusahaan itu, Rosatom, tertarik untuk mengerjakan konstruksi PLTN di negara itu.

“Hanya dua hari yang lalu, Rusia secara resmi tertarik untuk berpartisipasi dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir melalui Sergei Shivigo,” katanya.

Satu set program transfer energi strategis, termasuk tanda tangan Cadine Note (MU) dengan Universitas Pertahanan (UNANR).

Kerja sama ini adalah untuk memperkuat aspek keamanan energi nasional dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam energi hijau.

Dengan dukungan dari akademisi universitas dan penelitian strategis Unan, Cadrin berharap untuk memperkuat landasan politik dan menerapkan transfer energi berkelanjutan.

Melalui kemitraan dengan Mitra Teknologi Dunia dan Dunia, adalah optimis bahwa Indonesia dapat mencapai ekosistem energi hijau yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan. Agenda tahun 2025 ini merupakan langkah penting dalam mencoba menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lebih komprehensif untuk Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *