JAKARTA (Antara) – Menteri Tenaga Kerja Yassierli menghargai tim konservatif dari PT Sritex, yang membuka sewa pemilik perusahaan, sehingga kesempatan untuk membuka bagi mantan karyawan akan mempekerjakan pasti akan memberikan perdamaian.
Dalam sebuah pernyataan di Istana Presiden, Jakarta, bersama dengan Kementerian Merah dan Putih, tim konservator PT Sritex Groups mengatakan mantan staf dapat mulai bekerja selama dua minggu ke depan setelah pemenang pelelang Well -sritex memutuskan.
“Kementerian Tenaga Kerja juga menghargai berbagai kewajiban dan tahapan yang diambil oleh yang disebutkan sebelumnya, bahwa para pekerja akan mempekerjakan selama dua minggu ke depan. Ini tentu saja dapat memberikan ketenangan pekerja yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja,” kata Yassierli sambil memberikan informasi tentang Istana Presiden Jakarta pada hari Senin.
Yassierli menjelaskan bahwa pemerintah terus mengawasi bahwa Pt Sritex Group, yang memiliki empat anak perusahaan, masih menerima hak kompensasi untuk mengakhiri pekerjaan (PHK), termasuk keamanan pekerjaan sesuai dengan hak yang akan datang.
“Termasuk Asuransi Usia (JHT) dan garansi untuk kehilangan pekerjaan atau JKP dapat dipenuhi sehingga JHT dan JKP dapat digunakan segera oleh pekerja,” kata Yassierli.
Berdasarkan informasi bersama, Departemen Industri dan Tenaga Kerja (Disperinaker) di Sukoharjo Regency mengatakan bahwa staf di Pt Sri Regeci ite TBK atau Sritex berhenti bekerja mulai 1 Maret 2025.
Terkait dengan ini, partainya mengatakan bahwa sejak awal hak karyawan adalah jaminan yang lama, jaminan kehilangan pekerjaan dan pemutusan yang dibayarkan.
Kepala Disperinaker Sukoharjo Regency Sumarno mengatakan bahwa sejauh ini perusahaan telah membayar penghargaan pesanan.
Sementara itu, Direktur Presiden Pt Sri Regeci Ite (Sritex) Iwan Kurniawan Liminto menyatakan terima kasih atas kesetiaan dan pengabdian karyawan yang bergabung dengan perusahaan tekstil.
Menurutnya, ada sekitar 8 ribu karyawan Sritex dalam pendaftaran Sukoharjo yang kehilangan pekerjaan karena kegagalan, sementara total 12 ribu karyawan Sritex dan tiga anak perusahaannya kehilangan pekerjaan.
Leave a Reply