Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Akademisi China kaji pemberitaan kerja sama RI-China oleh ANTARA

Jakarta (Antara) -Sejumlah mahasiswa dan akademisi di Universitas Studi Asing Guangdong (GDUFS), Cina, menjadikan LKBN Perum Antora sebagai salah satu subjek penelitian mereka terkait dengan persepsi dan pelaporan kerja sama Indonesia -Cina.

Menurut Associate Professor Jurnalistik dan Komunikasi GDUFS LIU PEI, sementara dengan siswa orientasi yang mengunjungi Pusat Warisan (AHC) di Jakarta pada hari Jumat, partainya memutuskan untuk memilih karena itu adalah agen pers nasional di Republik Indonesia.

“Kami bermaksud menyelidiki bagaimana kerja sama (bilateral) dapat dilanjutkan, termasuk kolaborasi dengan media untuk melaporkan hal ini, serta bagaimana kami dapat menemukan kesetaraan antara kedua negara kami untuk membangun hubungan kerja yang lebih baik,” kata Liu.

Akademisi mengatakan bahwa penelitiannya dengan Antara akan fokus pada persepsi dan hubungan proyek kolaboratif Indonesia-Cina dalam skala besar, seperti Jakarta-Bandung Fast Train (KCJB).

Menurutnya, Proyek Kereta Cepat di Indonesia dan proyek serupa di Vietnam dan Malaysia, yang perencanaannya telah menyebabkan kolaborasi dengan China, pasti telah menerima jawaban yang berbeda dari bagian yang berbeda, termasuk media yang telah melaporkannya dengan pendapat yang berbeda, baik positif maupun negatif.

“Itu sebabnya kami ingin melihat bagaimana citra kereta cepat Tiongkok di mata dunia, termasuk Indonesia, oleh karena itu sebagai bentuk kolaborasi yang ada dengan media, serta sebagai media asing melihatnya,” kata akademisi GDUF.

Liu juga meneliti Badan Berita Nasional bahwa Antara memiliki pengaruh besar pada laporan internal dan mempertahankan stabilitas negara, serta memainkan peran penting dalam melaporkan informasi sesuai dengan kepentingan nasional bagi dunia.

Selama kunjungannya ke AHC, Liu dan murid -muridnya berdiskusi dengan direktur LKBN Perum LKBN antara Irfan Junaidi dan perwakilan editorial Antara.

Pada kesempatan ini, kedua belah pihak membahas persepsi kolaborasi Ri-Cina di mata orang-orang biasa dan media di Indonesia, serta berita yang berkaitan dengan KCJB di berbagai platform perantara.

Selain Antara, delegasi akademik GDUF juga bertemu dengan perwakilan Universitas Indonesia, stasiun televisi swasta dan lembaga penelitian nasional untuk penelitian mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *