Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

IPR: Industri daur ulang butuh dua juta ton sampah plastik/tahun

Jakarta (Antara) – Recycling plastik Indonesia (IPR) melaporkan bahwa hingga dua juta ton limbah plastik per tahun untuk industri untuk industri pemrosesan rumah diperlukan untuk industri, sementara penawaran baru dikumpulkan oleh satu juta ton.

“Saat ini, satu juta ton limbah plastik masih kurang dalam industri ini, sehingga membuka sampah besar dapat memainkan peran yang lebih aktif bagi bank,” kata IPR Akhmad Nuzuludin di Jakarta.

Menurutnya, kerja sama antar sektor diperlukan untuk memenuhi kebutuhan limbah plastik, tetapi limbah input harus memenuhi kriteria tertentu untuk menerima industri.

Mulai dari produsen yang bertanggung jawab untuk pemrosesan kemasan yang digunakan dari konsumen, masyarakat bertanggung jawab atas pembuangan dan penyortiran limbah, wadah sampah yang mengumpulkan dan mengurutkan sampah sesuai dengan penggunaan kembali, untuk pemrosesan, yang meletakkan kemasan plastik dan memiliki nilai penjualan baru.

“Meskipun kami tidak pernah menolak barang sampah, kami masih perlu membuat kelompok yang cermat dan menyortir sehingga biaya limbah di industri tidak berkurang,” katanya.

Jika semua komponen daur ulang bergerak bersama, ia menambahkan, tidak hanya untuk mengurangi limbah yang sampai ke pembuangan akhir (TPA), tetapi juga lebih efisien menggerakkan ekonomi.

Dalam hal ini, produsen air Aqua bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama dengan mitra yang melakukan aktivitas lelang dari wadah sampah untuk membuat limbah yang telah diurutkan dan dikumpulkan di Canon Sampah (BSU) sebagai produk yang diberikan.

Menurut Dannon Indonesia, Ashuni, Lelang dan Ketahanan, langkah -langkah lelang Astri Wahuni, yang menghubungkan aktivis di bank limbah dengan offtaker (pembeli) untuk menjadi komoditas dan korup.

“Diharapkan bahwa inisiatif dan inovasi lelang limbah ini akan meningkatkan kesadaran publik tentang pengelolaan limbah berdasarkan limbah,” katanya.

Astri menambahkan bahwa upaya perusahaan yang berbeda, bersama dengan mitra, berhasil mengumpulkan lebih dari 22.000 ton limbah plastik per tahun.

Perwakilan Pengelolaan Limbah, Limbah, dan Bahan Beracun Bahaya (PSLB3) Kementerian Inspektorat Lingkungan/Lingkungan Ade Palgun, yang juga hadir pada lelang, diberikan dalam penilaian.

Dia berharap menjadi contoh yang menginspirasi bagi perusahaan lain.

“Di masa depan, kami berencana untuk secara teratur melakukan kegiatan ini dan mengundang lebih banyak pesta untuk bergabung, termasuk sampah, pembeli/offaker dan kemasan plastik lainnya untuk membuat solusi yang lebih dan lebih stabil,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *