Gianyar, Bali (Antara) – Desa Pariwisata Taro Tegallang di Gianyar Regence, Bali, terpilih sebagai salah satu penerima Hadiah Pariwisata ASEAN (ATA) 2025 di 4.
“Hadiah ini adalah pengakuan atas kontribusi dan penentuan desa wisata talas di Anase dan tentu saja kebanggaan sektor pariwisata regional,” kata Taro dan Wayan Wark Village, ditemani oleh Presiden Pokdarwis I Wayan Gede Ardik, dalam rilis Disco Gianyar.
Kades Taro mengatakan bahwa keberhasilan desa turis Talas tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjangnya sebagai desa dengan potensi besar untuk pariwisata.
Sebelumnya, desa ini berhasil mendapatkan tempat pertama di Nusantara Tourism Village Village (LDWN) 2024 Kategori II (Lanjutan dan Independen) yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, daerah yang kurang beruntung dan transmigrasi (PDTT).
“Keberhasilan ini adalah bukti kerja keras komunitas desa Talas, yang terus berinovasi dalam pengelolaan pariwisata lingkungan, budaya dan lokal berdasarkan kebijaksanaan,” kata kepala desa.
Keberhasilan desa Taro Tourism juga tidak dapat dipisahkan sejak dukungan lengkap dari Pemerintah Regence Gianyar. Dengan keberhasilan ini, desa Taro Tourism semakin memperkuat posisi target wisata terkemuka, yang lebih suka mempertahankan budaya dan kebijaksanaan lokal.
“Kemenangan ini adalah hasil kerja keras semua pihak. Saya berharap bahwa desa Talas dapat menjadi contoh bagi desa -desa lain dalam mempertahankan budaya dan pengelolaan pariwisata berdasarkan masyarakat,” kata Warka.
Di Talas, hampir semua Banjar memiliki fasilitas akomodasi dengan konsep otorisasi. Akomodasi dikelola di rumah tangga yang relevan. Turis yang menghabiskan malam dapat menikmati kunang -kunang dan pelajaran memasak atau belajar secara khusus untuk spesialisasi Baljar Patas Baljar.
Kelas dapur semakin dibutuhkan oleh wisatawan asing. Dengan pengembangan pariwisata di 14 Banjar di desa Talas, itu harus menarik lebih banyak wisatawan lokal dan asing, yang masih berkembang, berkat program wisata baru.
Desa Pariwisata Talas juga dikenal sebagai Ikon Oksi Putih, yang merupakan daya tarik utama. Sapi putih adalah warisan sejarah yang hanya ada di desa Talas. Menjadi simbol budaya yang disimpan oleh komunitas lokal.
Potensi ini berhasil ditunjuk sebagai magnet bagi wisatawan, sehingga desa Talas telah menjadi tujuan yang unik dan eksklusif di Bali. Evaluasi ini didasarkan pada beberapa aspek, termasuk inovasi pariwisata, memperkuat posisi masyarakat, perlindungan budaya dan kontribusi desa terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG).
Selain itu, saya menambahkan Wayan Warka, desa desa Taro Wisata menekankan prinsip -prinsip pembangunan berkelanjutan, manajemen lingkungan dan peran aktif masyarakat dalam perkembangan sektor pariwisata. Dalam kategori desa -desa maju dan independen, Taro Village dianggap sebagai struktur yang solid dari desa dan program wisata yang memiliki dampak ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat.
Ini dapat dilihat dari meningkatkan pendapatan desa dan kesejahteraan masyarakat berkat ekowisata dan program wisata budaya yang dirancang dan dikelola oleh Pokdarwis Talas.
Pemimpin Teater (Interim) Kepala Kabupaten Gianyar PMD dan Wayan Arsana mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Gianyar bahwa pemerintah Talas, distrik Tegallang untuk pencapaian dan inovasi di fasilitas Perbekel dan desa.
Leave a Reply