Jakarta (Antara) – Pt Tjipinang Jaya Food Station akan menjaga pemasaran gratis di 12 poin (Keluran) di Ramadhan 1446 Hijri untuk memastikan bahwa penduduk jaket menerima perkiraan kualitas dengan harga yang terjangkau.
“Untuk mengatasi puasa dan Idul Fitri, kami membuat pasar bebas per hari dengan 12 poin, jadi jika tujuannya dekat dengan Idul Fitri, kami akan mengelilingi 240 poin atau sekitar 240 Keluran atau 240 kursi strategis, dekat masyarakat,” kata Presiden PT. Stasiun makanan Tjinang Jaya, karyawan Gunso di Jakarti pada hari Kamis.
Gunso mengatakan jika topiknya adalah “peran pompa makanan Pt Tjipinang sebelum keamanan pangan di Jakarta sebelum Ramadhan”.
Dia mengatakan tempat ini masing -masing lebih dari tahun lalu di empat tingkat atau desa sehari. Pada saat itu, mereka menggunakan empat armada sebagai mobil seluler untuk membebaskan pasar.
Selain pasar bebas, katanya, stasiun makanan juga akan mempertahankan bisnis makanan bersubsidi, yang sebenarnya dilakukan secara teratur setiap bulan.
“Jadi setiap bulan (untuk) makanan bersubsidi, kami mendistribusikan 1.400 ton nasi, kemudian 250.000 telur telur (wadah). Jadi satu baki berisi 15 item dan kemudian 200.000 kotak susu per bulan,” kata Gunso.
Menurutnya, kedua kegiatan ini dilakukan sehingga masyarakat tidak akan mengalami kesulitan mengakses makanan, terutama beras dan membawa makanan lebih dekat ke masyarakat.
Selain itu, biaya minimum pemasaran dan makanan bersubsidi dapat membantu pemerintah mengelola inflasi dan harga, yaitu dengan mengurangi permintaan pasar.
“Dengan dua rencana ini dapat mengurangi tekanan permintaan di pasar. Masyarakat tidak menumpuk di pasar untuk membeli makanan,” katanya.
Dalam hal beras, stasiun makanan sekarang memiliki depot 25.000 ton, dengan 20.000 ton kapasitas produksi sehingga Jakarta tidak kekurangan pasokan.
Leave a Reply