Jakarta (Antara) – Kualitas udara DKI Jakarta pada Jumat pagi termasuk dalam kategori yang tidak sehat berdasarkan data pemantauan kualitas udara, IQAIR.
Berdasarkan pemantauan 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta adalah 122 dengan sejumlah partikel halus (polutan padat/pm) 2.5.
Karakter ini membuat Jakarta dengan 18. Kualitas udara terburuk di dunia.
Sementara itu, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada hari Jumat pagi, terutama Dhaka (Bangladesh), dengan indeks kualitas angin pada tahun 192 dan kedua (India) pada tahun 190.
Di tempat ketiga Beijing (Cina) pada tahun 189, tempat keempat Toshkent (Uzbekistan) pada 176 dan jumlah lima Kathmandu (Nepal) pada 169.
Sistem lingkungan dan kebersihan provinsi DKI Jakarta (Silika) menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tengah atau nilai estetika dengan kisaran PM2.5 51-100.
Kategori kualitas udara berarti tingkat kualitas udara yang tidak mempengaruhi kesehatan manusia atau hewan, tetapi mempengaruhi tanaman sensitif dan nilai estetika.
Indeks Polusi Udara Standar (ISPU) yang dipantau, terutama bundaran di Jakarta Tengah (56), Kelapa Gading di Jakarta utara (70), Jagakarsa, Jakarta Selatan (70), Keon Jeruk di Jakarta Barat (94) dan Langa Baay di Eastern Jeruk di Jakarta Barat.
Leave a Reply