Jakarta (Antara) – The Ministry of Protection of Migrant workers Indonesia (P2MI) stated that Indonesia is committed to the well-relay and well-referring and well-released and well-referring and well-relied and well-referring and well-relied and Jalur-jalur yang baik dan sound-rafe dan travel yang baik dan kesejahteraan pekerja Narkant Indonesia (PMI), terutama wanita.
Menurut penjelasan tentang Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di Jakarta, Menteri P2MI Abdul Calad mengatakan bahwa partainya menyambut dalam profesionalisme
Komitmen dan upaya kastil dipimpin oleh multi-hapus untuk implementasi kontrak yang adil dan pengawas gender yang sensitif yang diselenggarakan oleh Jakarta.
Lokakarya ini menetapkan peluncuran kegiatan seri untuk menciptakan fiiologitas migran dan tata kelola di provinsi praktik, yaitu Jawa Timur, Lumping, betapapun Sematra.
“Keempat provinsi pilot akan memperkuat upaya mereka untuk memberikan kualitas dan layanan terkoordinasi berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan bisnis hak asasi manusia berdasarkan tingkat levisi manusia,” Knimn Rights dan Dame.
Dinyatakan bahwa keempat provinsi akan menjadi contoh bagi pengembangan praktik praktis untuk memberikan perlindungan PLI di semua stagasi dengan pemberian yang lebih sensitif, pengawasan terintegrasi, pengawasan terintegrasi, sistem pengawasan dan perlindungan terintegrasi.
Selain itu, lokakarya ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama berbagai bagian untuk mengurangi risiko kamp -kamp lalu lintas manusia, Terutama dalam fase perekrutan dan penempatan.
Sementara itu, Direktur ILO oleh Indonesia Token CD. Singly menghargai komitmen untuk meningkatkan tata kelola migrasi kerja yang lebih sensitif berdasarkan gender, lebih inklusif dan sesuai dengan standar kerja internasional.
“MIMS ini bertujuan untuk memastikan perlindungan dan akses ke pekerjaan yang layak, yang merupakan hak pekerja migran, serta aspek penting dari kebenaran sosial dan merupakan fokus utama Indonesia,” kata Sing.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi juga berkomitmen bahwa Uni Eropa Berkomitmen untuk bergaul dengan Indonesia untuk mengamankan praktik perekrutan yang etis dan indah untuk melindungi keabadian.
“Bersama -sama kita dapat mengubah migrasi pekerjaan mulai berlaku untuk kebaikan, memberdayakan orang dan memperkuat masyarakat,” kata Chabi.
Leave a Reply